Shodaqoh Ilmu, Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Pembuatan Tas Batik

2022

MAYANGAN - Dalam rangka membentuk ekosistem dunia usaha yang saling mendukung, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) menggelar agenda Pelatihan dan Pemberdayaan Usaha Mikro Shodaqoh Ilmu melalui pembuatan tas. Pematerinya adalah pemilik usaha sekaligus pengrajin tas sukses dari Kota Probolinggo Arisandi, dengan peserta dari pelaku UMKM bidang kerajinan. Tampak Ketua TP PKK Aminah Hadi Zainal juga turut menjadi peserta dalam pelatihan yang digelar Sabtu (19/1) di Galeri Dekranasda Kota Probolinggo.

Disampaikan Kepala DKUPP Fitriawati, konsep agenda shodaqoh ilmu ini adalah memberikan pelatihan dari pelaku usaha yang telah berhasil kepada masyarakat yang ingin berwirausaha. “Intinya, yang pertama memberi ilmu dari pengusaha yang sudah jadi ke masyarakat untuk menumbuhkan wirausaha baru, yang kedua untuk mengentaskan pengangguran juga,” terangnya.

Pelatihan kali ini, Arisandi mengajari peserta cara membuat tas tangan berbahan dasar batik. Tahapannya adalah menentukan model, menyiapkan bahan, membuat pola, pengeleman, digunting dan disatukan dengan mesin jahit. Menurutnya, pembuatan tas batik ini menuntut peserta untuk lebih telaten, khususnya saat menempelkan kain batik dengan dasar busa. “Yang susah itu bagian mengelem, soalnya harus rata pengeleman itu, kalau ngelemnya tidak rata, nanti gelembung-gelembung gitu,” jelas pemilik usaha merk Aris Tas itu.

Salah seorang peserta pelatihan, Suhaimah mengaku mengalami kesulitan dalam pengalaman pertamanya membuat tas itu. Namun, dirinya bertekad akan terus berlatih dan mengembangkan usahanya ke pembuatan kerajinan tas. “Kalau sudah mahir, rencana mau produksi tas juga, sudah ada bayangan, untuk menambah usaha, menambah pendapatan,” terang pelaku UKM Kademangan Bangkit itu.

Ditemui usai acara, Ketua TP PKK Aminah Hadi berpesan kepada peserta pelatihan supaya lebih semangat dalam belajar, agar bisa dipraktekkan ulang. “Harus lebih semangat, harus lebih sabar, telaten, supaya ilmunya nanti itu bisa dipraktekkan di kemudian hari,” pesan Aminah.

Aminah berharap, melalui keterampilan baru ini, para peserta bisa memproduksi barang-barang kerajinan untuk dijual yang pada akhirnya dapat menambah penghasilan. “Jadi ilmu yang sudah didapatkan itu supaya bisa menambah keterampilan mereka dan menjadikan pemasukan untuk mereka, seperti itu, kan kebanyakan ibu-ibu rumah tangga juga, jadi nanti bisa memproduksi sendiri, bisa dijual lagi,” harap Ketua TP PKK Kota Probolinggo. (dp/pin)

BAGIKAN