KANIGARAN - Untuk terus meningkatkan implementasi Kota Ramah Anak, Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) menggelar Sosialisasi Media Ramah Anak dan Launching Satgas Perlindungan Perempuan Anak (PPA) di Puri Manggala Bhakti, Rabu (9/11).
Dinsos PPPA mengundang 115 peserta yang terdiri wartawan di wilayah kerja Kota Probolinggo dan seluruh tim Satgas PPA. Termasuk tim humas dari Pemkot, TNI, POLRI, Kejaksaan Negeri serta Pengadilan Negeri.
Kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo menjelaskan, sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas media, baik media cetak dan media elektronik dalam hal mewujudkan media yang ramah anak demi menghindari korban anak terhadap pemberitaan media dan melindungi masa depan.
“Sosialisasi ini juga sebagai tindak lanjut penandatanganan bersama komitmen antara pemerintah dan media dalam hal pemberitaan ramah anak yang sudah ditandatangani Juli 2022 kemarin,” jelasnya.
Kegiatan yang dimulai jam 13.00 dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Acara tersebut merupakan suatu bentuk komitmen pemerintah sebagai Kota Layak Anak Utama. “Alhamdulillah Kota Probolinggo sudah termasuk Kota Layak Anak kategori utama, kita tidak boleh berpuas diri hanya sampai situ, kita harus terus berupaya dan tingkatkan untuk celah-celah dan tantangan yang kita hadapi,” ujarnya.
Habib Hadi, sapaan akrabnya, juga mengimbau media untuk membuat pemberitaan tentang anak di bawah umur dengan bahasa yang baik. “Karena sekali tersebar, maka tidak bisa dihapus. Bahkan bisa jadi mereka akan dikucilkan oleh lingkungannya. Maka dari itu, kita ajak semua stakeholder termasuk media untuk berperan melindungi anak. Kita harus saling menguatkan dan mengingatkan, dan semoga ke depannya pemberitaan tentang anak semakin baik,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Launching Satgas PPA juga dilakukan secara simbolis dengan pemakaian rompi Satgas PPA. Dalam forum tersebut, salah satu narasumber yang hadir yaitu wartawan senior dari Sindo, Aan Haryono. Aan menjelaskan materi terkait menulis berita anak, khususnya anak korban kekerasan seksual. Pemilihan kata yang tepat dan tetap menjaga kerahasiaan identitas anak harus dimiliki oleh jurnalis media. Yang terpenting jurnalis harus mempunyai hati nurani untuk menulis.
Dua narasumber lainnya disampaikan langsung oleh Kapolres Kota Probolinggo, Wadi Sa’bani dan Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib. Kapolres menjelaskan tentang Satgas PPA. Satgas PPA terbentuk dan beranggotakan stakeholder yang menangani Perlindungan Anak dan Perempuan, terdiri dari bidang preemtif, bidang preventif, bidang penegakan hukum, bidang humas dan media, bidang trauma healing, dan bidang bantuan healing. (sit/fa)