Sukseskan BIAN 2022 Pemkot Keterlibatan Lintas Sektor

2022

KANIGARAN - “Adanya pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak,” ujar Plt. Kadinkes P2KB dr. NH. Hidayati saat memaparkan materi pada pertemuan lintas sektor dalam rangka Sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 di Puri Manggala Bhakti, Rabu (13/7).

Dampak dari penurunan cakupan tersebut tentu terjadi peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadi juga Kejadian Luar Biasa atau KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah. Dibutuhkan suatu upaya kolaboratif terintegrasi yang dapat mengharmoniskan kegiatan imunisasi tambahan dan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan imunitas di masyarakat. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kegiatan yang dinamakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

BIAN di Kota Probolinggo direncanakan akan dilaksanakan pada tahap dua bulan Agustus mendatang, meliputi dua kegiatan. Yakni, imunisasi tambahan (campak – rubella) dan imunisasi kejar (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib). Dengan sasaran balita berusia antara 9-59 bulan.  

“Imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Sedangkan imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia,” terang dr Ida.

Pertemuan lintas sektoral ini mengundang kepala perangkat daerah terkait, camat, ketua tim KIPI, ketua TP PKK, pimpinan rumah sakit swasta, perwakilan TNI/Polri, organisasi profesi, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan. 

Sekda drg. Ninik Ira Wibawati selaku Plh wali kota menerangkan pentingnya kolaborasi dan kerja sama lintas sekotral. “Terintegrasi lintas sektor untuk mendukung pelaksanaan BIAN dan imunisasi kejar melalui penggerakan sasaran dan diseminasi informasi,” terangnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo menyarankan agar BIAN tepat sasaran pada target usia balita, dirinya mengimbau untuk melibatkan Dispendukcapil terkait data balita usia 9-59 bulan itu. 

“By name by addressnya itu ada, oleh karena itu untuk mempermudah, untuk menyisir, mencari sasaran ini pada pak camat, pak lurah, pak RT, pak RW sehingga semuanya ikut membantu dalam pelaksanaan BIAN agar semuanya tercakup. Sekali lagi, peran masing-masing sesuai bidangnya harus tahu persis, saya harus berbuat apa. Mari kita dukung program ini bisa sukses,” pungkasnya. (DY/fa)

BAGIKAN