PROBOLINGGO - Roadshow pemberian bantuan sarana prasarana berupa 5 meja dan 15 kursi pada posyandu tingkat madya dan pratama masih berlanjut. Senin (17/1), lokasi pertama yaitu posyandu Sedap Malam RW 8 di Kelurahan Kebonsari Kulon.
Dilanjutkan ke Posyandu Anggrek RW 8 Jrebeng Lor, lokasi ketiga Posyandu Anggrek RW 3 Jrebeng Kidul, lalu Posyandu Melati di RW 2 Pakistaji, dan Posyandu Teratai RW Kelurahan Kademangan. Lokasi terakhir berhenti di Posyandu Arum Dalu RW 5 Kelurahan Kademangan. Total terdapat 6 titik tujuan roadshow.
Pada kesempatan tersebut, selain pemberian bantuan meja dan kursi, Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. “Ibu-ibu semua tahu kan, penyakitnya musim penghujan?,” tanya Ketua Aminah.
“Benar ibu, demam berdarah. Jadi kita harus sering-sering membersihkan lingkungan sekitar ya. Karena Januari ini ada kasus di Kota Probolinggo 1 bayi meninggal akibat demam berdarah. Saya mengimbau pada ibu-ibu semua untuk melakukan PSN yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan melakukan 3M+, semua pada tahu kan ya 3M+ itu apa,” lanjutnya.
Lalu dijawab oleh para kader dan orang tua bayi/balita bersamaan. “Menutup, mengubur, menutup,” sahut mereka yang direspon dengan mengangkat jempol oleh Aminah Hadi. “Plusnya, mengoles dan memberi selambu pada tempat tidur bayi,” sambung Aminah.
Senada dengan Ketua Aminah Hadi, Plt Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB dr Nur Hasanah Hidayati menjelaskan, bahwa selain memang memberikan bantuan sarpras meja dan kursi, tujuan hari ini yaitu untuk mengingatkan kembali warga untuk selalu waspada terhadap demam berdarah dan membersihkan lingkungan.
“Ini merupakan siklus tahunan, dimana setiap musim penghujan ada peningkatan jumlah kasus demam berdarah seperti beberapa bulan terakhir ini. Imbauan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan peningkatan kasus tersebut,” kata dr Ida.
“Kami ingatkan kembali agar masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk, selain dengan 3M+ yang diinfokan oleh Bu Aminah tadi, bisa juga dengan menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk, misalnya serai. Selain ada jumantik (juru pemantau jentik) dalam lingkungan masyarakat, pemerintah menggalakkan satu rumah satu jumantik, bisa oleh suami/istri/anak. Apabila di dalam rumah tersebut kurang paham tentang hal tersebut, bisa bertanya pada jumantik yang ada di lingkungan RW-nya,” terang dr Ida.
Pada setiap roadshownya, Ketua Aminah Hadi selalu menyempatkan untuk menyapa balita-balita bersama orang tuanya. Tampak Aminah Hadi sangat luwes menggendong dan mengajak bercanda balita tersebut. Bahkan di posyandu Melati Pakistaji, seorang balita yang digendongnya tidak mau turun dan merasa sangat nyaman di gendongan Aminah Hadi. (masita)