KANIGARAN - Pre-launching Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) digelar kembali pada Jumat (2/11), di eks - Gedung Taman Baca yang terletak di Jalan Slamet Riyadi. Kegiatan tersebut diikuti puluhan siswa TK Tunas Bhakti Sukoharjo dan guru pembimbing. Suasana penuh keceriaan dan gelak tawa anak usia 5-6 tahun itu memenuhi ruangan.
Lucia Aries Yulianti, Kabid PPPA Dinsos PPPA Kota Probolinggo mengatakan, acara serupa akan sering digelar dan tidak menutup kemungkinan juga akan mengundang jenjang sekolah yang berbeda seperti PAUD, SD atau SMP.
“Acara seperti ini merupakan pengenalan kepada masyarakat agar mereka lebih paham dan tahu apa itu Puspaga. Harapannya nantinya setelah dikenalkan, mereka tidak perlu diundang dan bisa langsung datang untuk berkonsultasi tentang masalah anak atau keluarganya. Bisa juga konsultasi on call dengan para konselor, “ kata Luci.
Selain pengenalan langsung kepada siswa-siswa sekolah dan konseling anak dan keluarga, Puspaga yang merupakan layanan satu pintu masalah anak dan keluarga ini juga memiliki berbagai macam fasilitas pelayanan. Seperti kelas parenting, anak berkebutuhan khusus dan bina calon pengantin.
Dengan adanya fasilitas-fasilitas pelayanan tersebut, para ahli seperti psikolog dan konselor juga dipersiapkan guna membantu memberikan konseling. Terdapat 2 konselor standby dan 2 psikolog on call.
“Kita juga bekerja sama dengan asosiasi psikolog untuk membantu dengan layanan ini, tidak menutup kemungkinan kita juga akan merekrut tenaga ahli nantinya, ”jelas Rey Suwigtyo, Kepala Dinsos PPPA.
Rey juga mengungkapkan bahwa fasilitas pelayanan ini diadakan dengan tujuan sebagai salah satu upaya Pemkot memberikan peningkatan fasilitas Kota Layak Anak yang ditujukan bagi warga Kota Probolinggo yang memerlukan pelayanan seputar masalah anak dan keluarga.
“Kita tahu ya bahwa saat ini masalah anak, wanita, dan keluarga menjadi masalah yang krusial. Pemerintah harus mengantisipasi permasalahan ini sehingga apa yang menjadi keluh kesah masyarakat bisa teratasi jangan sampai melakukan hal-hal yang kurang baik, seperti perceraian. Kita hadir untuk pencegahan hal tersebut,” ungkap mantan Kadiskominfo itu.
Ia juga berharap agar masyarakat tidak segan untuk memanfaatkan fasilitas gratis ini. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi untuk keluarga di Kota Probolinggo, karena tidak semua daerah punya fasilitas seperti ini. Tempatnya nyaman, strategis dan buat warga yang ingin berkonsultasi secara langsung silahkan. Semua assesment dan konsultasi bersifat rahasia, jadi tidak perlu khawatir karena memang sudah ada dasar peraturannya,” jelasnya. (sit/fa)