MAYANGAN - Guna meningkatkan daya saing produk kerajinan batik di Kota Probolinggo, pemerintah kota setempat melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) gelar Pelatihan Batik Pewarnaan Alam tahun 2022 mulai Senin (25/7) hingga Jumat (29/7) di Orin Hall and Resto. Dibuka oleh Kepada DKUPP Fitriawati, pelatihan kali ini menghadirkan pengrajin batik dari Chariesma Batik Sejahtera, Jombang yang dikenal telah memproduksi berbagai batik warna alam.
Pelaksana kegiatan, Plt Kabid Industri Dwiyani menjelaskan, ke - 30 peserta pelatihan akan diajari tentang cara membuat batik dengan bahan pewarna alam yang berkualitas dan berstandar. “Peserta dapat memproduksi produk berbasis kain tradisional dengan pewarna alami yang berkualitas dan berstandar serta mendorong perkembangan industri kreatif di Kota Probolinggo sebagai basis penguatan ekonomi lokal,” jelasnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Kepala DKUPP mengungkapkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan rencana pemkot yang sedang membangun Griya Batik Kota Probolinggo. “Pemerintah juga menyiapkan Griya Batik Probolinggo yang sekarang sedang proses pembangunannya, jadi harapannya nanti Griya Batik ini akan memfasilitasi dari hasil pelatihan ini, kemudian mereka akan menjadi sentra baru di sana,” terang Fitriawati yang menyampaikan lokasi Griya Batik akan berada di Jalan Mastrip.
Fitriawati juga berpesan agar peserta pelatihan dapat memaksimalkan kreatifitasnya sehingga bisa muncul kerajinan batik khas Kota Probolinggo. “Panjenengan semua bisa belajar bagaimana pewarnaan alam batik, sukur sukur nanti di Kota Probolinggo kita bisa menciptakan batik alam khusus ciri khas Kota Probolinggo,” pesannya.
Materi pelatihan disampaikan narasumber Nurcholis Ekoleksono diantaranya tentang jenis pewarna alam, pembuatan pewarna alam, cara mewarnai serta cara mengunci warna pada kain batik.
Salah satu peserta pelatihan sekaligus pemilik UKM Griya Batik Zahra, Rina menyampaikan bahwa dari pelatihan ini dirinya bisa menambah ilmu dalam teknis pewarnaan kain batik. “Karena teknik mencolet itu kan bisa sampai minimal tujuh kali baru muncul warnanya, ini dengan kehadiran narasumber dari luar kota ini diharapkan ada teknik yang lebih praktis lagi,” terang Rina yang telah menggeluti kerajinan batik selama 13 tahun itu. Hadir di lokasi pelatihan Lurah Sukabumi Angga Budi serta perwakilan perangkat daerah pemkot setempat. (dp/fa)