Tinjau Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele, Ini Pesan Habib Hadi

2022

KEDOPOK - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bersama Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setiorini Sayekti dan Kabag Perekonomian Setda Kota Heri Astuti meninjau kolam lele di Sekolah Lapang (SL) Budidaya Ikan Lele Paguyuban Kelompok Tani (Poktan), di rumah Ketua Poktan UD. Bumi Barokah, Jalan Kiai Syafi’i Kel Kedopok, Jumat (18/3).

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) melihat potensi dan peluang budidaya ikan lele untuk dijadikan sumber pendapatan keluarga, menjadi ketertarikan tersendiri bagi masyarakat. Demikian juga dengan 22 kelompok tani yang ada di Kota Probolinggo, yang tergabung dalam Poktan.

“Melalui pengajuan pada Wali Kota yang lalu mendapat respon positif, akhirnya terealisasikan sekolah lapang budidaya ikan lele bagi 440 peserta yang tergabung dalam 22 kelompok tani se-Kota Probolinggo Tahun Anggaran 2022,” ujar Kepala DPKPP Kota Probolinggo Aries Santoso.

Giat itu dilaksanakan secara bertahap dalam 7 gelombang mulai Februari lalu. Dengan maksud sebagai pengembangan diversifikasi usaha kelompok tani, dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan bagi kelompok tani serta meningkatkan produksi budidaya ikan air tawar.

Wali Kota Habib Hadi mengatakan situasi dan kondisi di tengah wabah pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian masyarakat. Di sektor pertanian misalnya, ia menyebut, rantai pasokan pangan menjadi melambat, terganggunya suplay dan demand pasar serta terjadinya kerusakan sumber daya pangan. Namun bagaimanapun, sektor pertanian ini harus tetap berjalan, demi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

“Alhamdulillah sekolah lapang sudah berjalan. Peran pemerintah sendiri dalam hal ini melakukan pemantauan, kontrol atas edukasi dan tata cara dari program yang sudah berjalan. Sehingga upaya apa yang dilakukan pemerintah, didukung dengan pelaksanaan yang penuh tanggung jawab oleh Poktan,” katanya.

Program padat karya melalui diversifikasi usaha adalah salah satu solusi dampak dari pandemi. Petani tak hanya melakukan pertanian namun juga dapat melakukan aktivitas peternakan maupun perikanan.

Habib Hadi menilai SL budidaya ikan lele merupakan implementasi dari pelaksanaan program tersebut. Dimana petani diajarkan cara budidaya ikan yang baik dan benar, sehingga ilmu yang diajarkan menjadi usaha baru yang dapat menambah pendapatan. SL budidaya ikan lele akan mencetak pembudidaya baru dari sektor perikanan, dapat menambah potensi produksi perikanan air tawar dan mendukung program ketahanan pangan daerah. Sehingga sektor pertanian dan perikanan mampu menjadi ujung tombak dari kestabilan ekonomi di Kota Probolinggo.

Pagi itu, Habib Hadi juga menyerahkan sarana bantuan/bahan praktik berupa terpal kolam pada perwakilan Poktan, dengan harapan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya. “Yuk kita samakan persepsi. Buka pola pikir terkait bantuan yang telah diberikan pemerintah. Jek sampek disalahartikan, bantuan yang diberikan lantas disalahgunakan atau dipindah tangankan,” ujarnya mengingatkan.

Selain itu, bantuan bibit unggul yang berasal dari DPKPP diharapkan bisa melengkapi bantuan-bantuan lain yang sudah diterima. Sehingga adanya bantuan tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan dikelola dengan penuh tanggung jawab.

“Senyampang saya bertemu dengan kelompok tani, saya ingatkan kepala dinas untuk memberikan bibit unggul. Jadi adanya bantuan ini betul-betul dirasakan manfaatnya. Jangan sampai bantuan yang diberikan hanya sebatas simbol seremonial tanpa bisa dimanfaatkan oleh petaninya, karena kesalahan memilih bibit,” pesannya.

Wali kota berharap ke depan keberadaan usaha budidaya ikan lele terus dikembangkan pada semua Poktan yang ada di Kota Probolinggo secara menyeluruh, baik dari segi bantuan, pengetahuan dalam ilmu perikanan. Sehingga  dapat mengaplikasikan dan mengembangkan usaha budidaya ikan lele menjadi usaha sampingan yang produktif.

“Tentunya dampaknya dapat meningkatkan kecerdasan dan konsumsi ikan masyarakat. Sehingga keberadaannya pun mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan membangkitkan perekonomian di wilayah masing-masing,” pungkasnya. (Sonea)

BAGIKAN