TPID Tingkatkan SDM Kelompok Pembudidaya Ikan

2022

KEDOPOK - Dalam rangka pengendalian inflasi daerah di wilayah Kota Probolinggo, Pemkot melalui Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Baperbang) Sekretariat Daerah Kota Probolinggo sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID memberikan Fasilitasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dalam Rangka Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Selasa (15/11) pagi, di Pendapa Kecamatan Kedopok Jalan Mastrip.

Giat dibuka Asisten Pemerintahan (Aspem) Gogol Sudjarwo itu, juga turut dihadiri Camat Kedopok dan anggota TPID serta narasumber dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, (DPKPP), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) setempat.

Aspem Gogol menyampaikan bahwa mengendalikan inflasi merupakan salah satu komitmen dalam mendukung visi Pemkot Probolinggo. Yaitu mewujudkan membangun bersama masyarakat Kota Probolinggo yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan.

Inflasi Kota Probolinggo sendiri, lanjutnya, mulai bulan Juni lalu setiap bulannya mengalami naik turun. Dimana bulan Juli 2022, inflasinya mencapai 0,52 persen. Dan bulan Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar 0,65 persen serta bulan September mengalami inflasi 0,98 persen.

“Dan dari beberapa kelompok pengeluaran dan komoditas penyumbang inflasi itu diantaranya daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, emas perhiasan dan bahan bakar minyak atau BBM. Nah, kenaikan BBM ini kita rasakan banget ya, dampaknya,” katanya.

Fasilitasi TPID Kota Probolinggo bersama Pokdakan dalam rangka Peningkatan SDM di Kota Probolinggo dimaksudkan untuk menyampaikan program pemerintah daerah melalui TPID sebagai dampak mengatasi kenaikan BBM. Sedangkan tujuannya untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di Kota Probolinggo, memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

“Inflasi ini bisa kita atasi, salah satunya dengan kegiatan pembudidayaan ikan. Saat kita berbudidaya ikan, bisa lebih sehat, produktif dan hasilnya lebih bagus. Adanya Sekolah Lapang (SL) sebagai upaya yang terus dikembangkan, harapannya supaya pendapatannya bisa lebih naik juga kebutuhan akan ikan tercukupi,” ujarnya.

Lebih jauh Gogol berharap peserta fasilitasi bisa mengembangkan potensi yang ada dengan adanya diversifikasi usaha sebagai tindak lanjut dari giat yang kali ini. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan. Artinya kalau ada kolam ikan di situ, mungkin samping-sampingnya bisa ditanami juga dengan cabai rawit misalnya, dengan pendampingan para penyuluh pertanian, tentunya. Khususnya budidaya ikan ini, mungkin juga bisa dengan melibatkan ibu-ibu dan anak-anak, sehingga bapak masih bisa bekerja di tempat lain,” jelasnya.

Gogol mengatakan, ke depan, dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok, perlu ditingkatkan lagi untuk memperkuat peran 4 pilar strategi (4K) dalam pengendalian Inflasi daerah sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Diantaranya mencakup Keterjangkauan hargaKetersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif di masa pasca Pandemi Covid-19.

Giat fasilitasipun berjalan dengan serius tapi santai. Dimana peserta juga tampak antusias, khususnya ketika menyaksikan pelaksanaan vaksinasi ikan yang dilakukan penyuluh. Vaksinasi ikan merupakan pencegahan yang sangat efektif untuk mencegah penyakit ikan mematikan. Tibaknya ikan zaman now, juga harus di vaksin. Tapi vaksin ini aman,” ujar Rudi, salah satu peserta asal Kelurahan Kedopok.

Sebagai informasi, ikan yang diberi vaksin tadi, akan membentuk antibodi (pertahanan) alami terhadap penyakit tersebut. Jika penyakit itu menyerang, ikan sudah punya pertahanan, sehingga tidak sakit. Saat ini sudah tersedia vaksin untuk agen penyakit ikan. Berbeda dengan obat-obat kimia yang menimbulkan residu, vaksin tidak menimbulkan residu sehingga ikan aman untuk dikonsumsi.

Kegiatan serupa akan dilaksanakan besok (16/11) dengan audiens yang berbeda. Yakni gabungan kelompok tani dan peternak di wilayah Kecamatan Kanigaran. (es/fa)

BAGIKAN