Upaya Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dispopar Gelar Pelatihan Digitalisasi Pariwisata

2022

KANIGARAN – “Ada tiga pilar utama untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Sebagai bangsa yang besar sudah seharusnya kita berkolaborasi, jangan asyik berkompetisi, jangan lupa inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital dan beradaptasi di tengah pandemi dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” tutur Asisten Administrasi Pemerintahan Gogol Sudjarwo saat membacakan sambutan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Selasa (22/11).

Hal tersebut diungkapkan pada pembukaan kegiatan Pelatihan Digitalisasi Branding, Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay/Pondok Wisata, Kuliner, Souvenir, Fotografi yang diadakan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo di Bale Hinggil.

Gogol menegaskan, Pemerintah Kota Probolinggo berkomitmen tinggi dalam membangun kepariwisataan berbasis budaya berlandaskan kearifan lokal. “Maka, Go Digital menjadi penting, mengingat revolusi industri telah merambah ke berbagai aspek kehidupan dan pandemi Covid-19 memaksa serta mendorong manusia untuk memaksimalkan fungsi teknologi. Sebagai contoh layanan transportasi taksi, transaksi bank semuanya melalui aplikasi dan e-banking,” tambahnya.

Ia menjelaskan, program digitalisasi ini juga salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. “Wisatawan saat ini lebih memilih mendapatkan informasi melalui foto atau video yang terunggah di sosial media, seseorang akan mencari lebih detail mengenai destinasi wisata tujuannya,” katanya.

Gogol berharap, para pelaku usaha pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif harus mempunyai tips dan trik dalam mempromosikan pariwisata. Sehingga informasi yang diinginkan wisatawan dapat disampaikan dengan baik dan dapat mendorong wisatawan untuk melakukan perjalanan nyata ke Kota Probolinggo sehingga mendongkrak angka kunjungan wisatawan.

Gogol juga menekankan untuk branding dari Kota Probolinggo. “Kita harus lebih memperkenalkan branding ‘Impressive Probolinggo City”, bagaimana bila ada kata impressive, maka akan ingat tentang Kota Probolinggo yang mengesankan,” katanya.

Menurut Plt Kepala Dispopar Fadjar Poernomo, pelatihan ini memang  bermaksud untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pemasaran digital. “Dan juga pentingnya fotografi dan bahasa yang efektif dalam pemasaran digital,” katanya. Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari (sampai 24 Oktober). “Untuk hari terakhir, kita akan langsung praktek lapangan,” sambungnya.

Pelatihan diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku ekonomi kreatif dan pondok pesantren. Beberapa peserta pun membawa produk yang mereka hasilkan seperti bawang goreng, rengginang, kripik, dan lain sebagainya. “Itung-itung promosi,” kata salah satu peserta. (antz/dispopar/fa)

BAGIKAN