Wali Kota Luncurkan 2 Aplikasi E-SPPT dan Srikandi di Hari Jadi

2022

MAYANGAN - Masih dalam gelaran Hari Jadi ke 663 Kota Probolinggo, Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan 2 aplikasi yaitu E-SPPT Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan SRIKANDI sekaligus pemberian penghargaan bagi atlet berprestasi di Porprov Jatim VII tahun 2022, Sabtu (3/9) di Stadion Bayuangga.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menuturkan bahwa peluncuran 2 aplikasi ini sebagai wujud komitmen pemerintah kota dalam mewujudkan perbaikan pelayanan bagi masyarakat. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, maka di tahun 2013 pengelolaan PBB dilimpahkan kepada pemerintah daerah.

“Pelimpahan ini tentu berdampak positif pada peningkatan PAD yang dapat dioptimalkan untuk membangun Kota Probolinggo. Namun juga terdapat dampak permasalahan yang merupakan warisan atas pengelolaan PBB pada tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.

Permasalahan yang dihadapi antara lain piutang PBB, obyek pajak tanah dan atau bangunan yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, keterlambatan penyampaian SPPT PBB serta kurangnya akses informasi wajib pajak terkait PBB yang dimilikinya. Melalui akses E-SPPT masyarakat wajib pajak bisa mengakses secara terbuka tentang SPPT PBB.

“Saya harapkan masyarakat pro aktif juga mengakses kanal pembayaran elektronik yang sudah disediakan oleh BPPKAD bekerja sama dengan Bank Jatim agar penyalahgunaan pembayaran oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tidak terjadi lagi,” pesan wali kota.

Aplikasi kedua yang diluncurkan adalah SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi). Aplikasi umum di bidang kearsipan dinamis ini dibuat untuk mewujudkan efisiensi penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan penyelenggaraan kearsipan secara terpadu. Mulai dari kepala Perangkat Daerah hingga staf dapat secara aktif menggunakan aplikasi dengan akun masing-masing sehingga tidak ada lagi koordinasi atau komunikasi yang terlambat.

Dalam kesempatan ini juga Wali Kota Habib Hadi menyerahkan penghargaan bagi 32 atlet berprestasi dari 13 cabor dalam laga Porprov Jawa Timur VII tahun 2022 bulan Juli lalu. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi adik-adik lainnya untuk bisa masuk dalam cabor yang dinaungi oleh KONI karena kedepannya para atlet ini harus menjadi kebanggaan bagi Kota Probolinggo. Insyaallah di tahun 2023 Kota Probolinggo akan menjadi tuan rumah bagi perhelatan se-Jatim, semoga dapat berjalan dengan lancar,” harapnya.

Di penghujung acara, masyarakat yang hadir di Stadion Bayuangga disuguhkan fashion show batik tulis khas Kota Probolinggo karya dari Hevi Hanifa Rosyid (H2R) yang berkolaborasi dengan Ina Huda dan Andi Sugix. Dari tampilan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi melihat perkembangan desain batik khas Kota Probolinggo semakin menggeliat. Ia melihat ada peluang besar bagi karya desainer lokal ini untuk bisa tampil di ajang fashion nasional.

“Karya putra daerah yang begitu berkesan ya menurut saya. Mereka bisa membawa nama Kota Probolinggo di dunia fashion. Mudah-mudahan semakin banyak orang-orang seperti Ibu Hevi, Ina Huda dan Andi Sugix di Kota Probolinggo,” ujar istri Wali Kota Habib Hadi.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri unsur forkopimda, para asisten dan staf ahli, kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, pimpinan Bank Jatim dan BSI. Masyarakat pun dihibur dengan penampilan dari Duo Virgin.

Warga Ingin Festival Pendalungan Jadi Event Tahunan

Gelaran memperingati Hari Jadi Kota Probolinggo yang sempat ditiadakan akibat pandemi covid-19 selama 2 tahun terakhir digelar secara terbuka di tahun ini. Festival Pendalungan 2022 yang digelar selama 10 hari dari tanggal 2-11 September 2022 di Stadion Bayuangga, menjadi rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke 663 Kota Probolinggo (HadiPro) tahun 2022 yang diisi dengan pasar rakyat dan gelar UMKM.

Animo masyarakat Kota Probolinggo sangat luar biasa. Hampir di setiap stan makanan dan minuman laris, bahkan stan UMKM hingga aneka permainan baik untuk anak-anak dan dewasa juga ramai dikunjungi. Terbukti festival ini mampu menggerakkan perekonomian melalui dimensi budaya dan sektor ekonomi kreatif.

Salah satu warga Kelurahan Kanigaran, Rudi yang datang bersama anak dan istrinya merespon positif festival pendalungan ini. Ia merasa masyarakat Kota Probolinggo sudah haus akan hiburan setelah tertahan akibat pandemi covid-19 selama 2 tahun.

“2 tahun kami mengikuti anjuran pemerintah untuk menahan diri agar tidak kena virus covid-19. Suasana seperti ini yang kami rindukan, bisa bebas menikmati hiburan walau tetap memakai masker,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Wahyuni warga Mayangan yang sudah 2 hari ini berjualan snack ringan. Ia menginginkan festival ini masuk dalam agenda tahunan karena berdampak positif bagi perekonomian masyarakat. “Alhamdulillah ramai terus, banyak orang yang datang. Jualan saya juga laris, kalau bisa setiap tahun diadakan,” harapnya. (mir/fa)

BAGIKAN