PROBOLINGGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI-Polri, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Relawan Penanggulangan Bencana bergerak cepat. Mereka memberikan edukasi kepada masyarakat untuk waspada terhadap bencana akibat perubahan cuaca ekstrem (hidrometeorologi), Rabu (26/10).
Bencana hidrometorologi yang dimaksud adalah hujan lebat yang berdampak banjir, tanah longsor dan air rob; angin kencang berakibat pohon tumbang dan rumah roboh; serta gelombang tinggi air laut.
“Kami memasang banner di beberapa lokasi yang banyak dilalui oleh masyarakat. Untuk stiker kami pasang secara acak di sejumlah ruas jalan dan tidak di semua pohon. Upaya ini kami lakukan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar waspada dengan bencana hidrometeorologi,” jelas Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo.
Banner bertuliskan “Waspadai Bencana Hidrometeorologi” terpasang di Pasar Kronong Jalan Cokroaminoto – Perempatan Pilang – depan Taman Manula – Perempatan Brak dan depan Pasar Baru. Sedangkan pemasangan stiker “Awas Pohon Tumbang” di pepohonan Jalan Mastrip – Brantas – Cokroaminoto – Soekarno Hatta – Panglima Sudirman – Panjatitan – Gatot Subroto dan Ahmad Yani.
Operasi tersebut, kata Sugito, sebagai tindak lanjut dari Rakor Kesiapsiagaan Bencana Hidrometorologi (20/10) dan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometorologi (21/10). Pengeprasan pohon sudah dilaksanakan oleh DLH sejak awal pekan lalu dibantu Dishub dan Satlantas Polres Probolinggo Kota.
“Tim gabungan menitik beratkan pada lokasi yang terdapat pohon besar peneduh serta beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menjadi titik kumpul masyarakat. Ini ikhtiar Pemerintah Kota Probolinggo dalam hal ini tim satgas kebencanaan untuk memberikan edukasi dan langkah mitigasi dalam menghadapi ancaman bencana hidrometorologi di Kota Probolinggo,” jelas alumni STPDN ini. (fa)