Wujud Jatim Cerdas, Pemprov Apresiasi Kompetensi SMK Raudlatul Malikiyah

2022

KADEMANGAN – Kompetensi yang dimiliki SMK Raudlatul Malikiyah Kota Probolinggo mendapat acungan jempol dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, kompetensi siswanya sudah memenuhi standar yang ditentukan. Selain itu, karena berada di kawasan pondok pesantren, maka tentu para siswa secara langsung maupun tidak langsung ada tambahan pendidikan karakter.

Hal yang diapresiasi lainnya adalah, siswa SMK tersebut terbiasa disiplin, terbiasa kerja sama dengan teman-temannya dan terbiasa mandiri. “Sehingga lengkaplah hard skill maupun soft skill luntuk SMK yang berada di kawasan pesantren,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi saat Talk Show Jatim Cerdas SMK-SMA Negeri/Swasta dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah di wilayah Probolinggo, Minggu (13/3) sore di Ponpes Riyadlyus Sholihin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan.

Ya, SMK Raudlatul Malikiyah merupakan salah satu sekolah formal yang ada di Ponpes Riyadlyus Sholihin juga mendapat pujian dari Sekdaprov Wahid Wahyudi. Karena telah berhasil menelurkan generasi angkatan kerja yang siap bekerja. “Saya bangga dari laporan kepala sekolah, ternyata lulusan-lulusannya (SMK Raudlatul Malikiyah) tidak ada yang kluntang-klantung (menganggur). Begitu mereka lulus, dalam waktu enam bulan ke depan semuanya bekerja, berwirausaha dan melanjutkan ke perguruan tinggi,” ucapnya.

Hal ini pun diamini Kepala SMK Raudlatul Malikiyah Abdul Ghofur, ia menekankan untuk terus berkomitmen dalam menjalankan tiga beban kerja. Pertama adalah praktik, yang kedua adalah program jangka menengah yakni melakukan evaluasi dan ketiga adalah jangka panjang, yakni menerjunkan siswanya dalam program praktek kerja lapangan (PKL).

Sementara itu, Pengasuh PP Riyadlyus Sholihin Habib Hadi Zainal Abidin mengungkap tentang kemampuan siswa dalam memanage diri dalam kewirausahaan. “Hasil-hasil karya dari lembaga pendidikan SMK yang ada di wilayah Probolinggo, tentunya itu menjadi kebanggaan, menjadikan suatu semangat bahwasanya masa depan generasi muda masih banyak dan masih bisa terus ditingkatkan dengan adanya dorongan dari lembaga pendidikan SMK yang ada di wilayah Probolinggo,” tuturnya.

Habib Hadi tak memungkiri dengan adanya SMK di tengah-tengah pendidikan dapat membuahkan skill atau keterampilan dari para siswa secara mandiri. “Tentunya saya mengapresiasi atas komitmen dan program dari provinsi, mudah-mudahan tahun ke tahun dapat ditingkatkan. Karena tidak menutup kemungkinan, SMK ini dapat menjadi sekolah favorit dan sekolah idaman bagi generasi-generasi muda yang ada di wilayah Probolinggo,” urainya.

Karena menurut wali kota yang dilantik 2019 itu beranggapan, para siswa yang telah lulus dari SMK sudah memiliki keterampilan dan keahlian yang dapat menjadi kebanggaan untuk masa depan yang lebih baik, khususnya mereka yang dilatih di lingkungan pondok pesantren. “Khususnya pondok-pondok pesantren yang sudah mulai mengembangkan pendidikan formal merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan. Alhamdulillah komitmen dari Pemprov Jatim, pondok pesantren disupport dan diperhatikan mengembangkan keterampilan dan kemampuan. Sehingga para siswa dapat terus meningkatkan potensi yang dimiliki,” terangnya.

Selain SMK Raudlatul Malikiyah berkesempatan sebagai tuan rumah, turut meramaikan ajang ini pameran dari SMK-SMA Negeri/Swasta di wilayah Probolinggo. Seperti SMK Ahmad Yani, SMA Nurul Jadid Paiton, SMA Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan, SMK Taman Siswa 1 Kota Probolinggo, SMK Syekh Abdul Qodir Al Jailani Kraksaan, SMK Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo dan SMK Sore Probolinggo.

“Alhamdulillah pameran ini menjadi ajang promosi untuk sekolah menengah ke atas dan kami juga menghasilkan hasil karya, seperti nasi lemak, brownies, klepon dan es dawet, semuanya dari bahan kelor. Jadi itu hasil karya anak kelas 3 yang praktek karena kita ada ekstrakurikuler, yaitu tata boga,” jelas guru pendamping SMA Zainul Hasan 1 Genggong M. Syifauddin.

Selain sebagai ajang promosi, Syifauddin berharap ajang ini dapat mengenalkan sekolah dan silaturahmi dengan sekolah-sekolah yang lain. “Apalagi tempatnya di pondok pesantren, bahwa pesantren itu welcome, pesantren tidak menutup dengan yang luar dan bisa melihat hasil karya dari tuan rumah SMK Raudlatul Malikiyah untuk saling berbagi informasi,” tandasnya. (dewi)

BAGIKAN