Wujudkan IKM Berdaya Saing, DKUPP Gelar Pelatihan Tas Batik

2022

KANIGARAN - Sebanyak 20 peserta yang terdiri dari 12 anggota Sentra IKM Batik Bremi dan 6 orang dari seluruh kecamatan di Kota Probolinggo mengikuti pelatihan tas batik yang diadakan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Senin (15/8). Acara yang digagas oleh Bidang Perindustrian DKUPP tersebut berlokasi di Ombass Café & Resto.

Acara tersebut diselenggarakan berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri, bahwa penguatan kapasitas kelembagaan untuk mewujudkan IKM yang berdaya saing. Kepala DKUPP Fitriawati mengatakan bahwa pemerintah menyediakan dan mendukung pengembangan sentra untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam sentra IKM.

Menurutnya, batik telah berkembang pesat dengan adanya berbagai diversifikasi produk turunannya yang cocok dipakai dalam berbagai acara. Dan, memiliki berbagai fungsi karya-karya batik para perancang busana Indonesia tidak lagi hanya berupa kain sarung maupun baju perhelatan ritual.

“Untuk mengikuti tren permintaan dan permintaan pasar, itu sebabnya para pembatik diajarkan tekstil desain, bagaimana membuat desain batik yang akan dihasilkan. Produk batik tidak hanya menghasilkan kain, kelak akan ada tas batik sehingga pembatik juga harus menyiapkan batik sesuai kebutuhan desainer tas. Apalagi batik khas Kota Probolinggo ini unik, dari pada daerah lainnya. Batik kita terkenal ngejreng-nya, kita harus mengembangkan,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Fitri juga berharap peserta pelatihan agar terus berkreasi dan tidak berhenti untuk berkarya dengan selalu menggali ide-ide baru sehingga usaha kreatif para peserta dapat menjadi andalan Kota Probolinggo.

Ditambahkan oleh Dwiyani, selaku Plt Kabid Perindustrian bahwa acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk dengan diversifikasi turunan produk batik di dalam sentra IKM. “Memberikan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan para peserta dalam melaksanakan proses produksi secara baik dan benar serta memahami persyaratan standar produk yang berlaku,” jelasnya.

Tidak hanya sehari saja, pelatihan ini dijadwalkan selama lima hari yang akan berakhir pada Jumat (19/8) dan akan dibimbing langsung oleh narasumber dari Kaloka Handmade dari Kabupaten Probolinggo. Peserta juga diberikan bantuan berupa seperangkat alat dan bahan pendukung selama pelatihan ini. (sit/fa)

BAGIKAN