157 Calon Jemaah Haji Asal Kota Probolinggo Ikuti Pembinaan Kesehatan

2023

KANIGARAN – Pemkot Probolinggo mengadakan Pembinaan Kesehatan Haji bagi Calon Jemaah Haji (CJH) 1444H/2023 M, Rabu (12/4) di Puri Manggala Bhakti. Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menyepakati kebijakan kuota jemaah haji sejumlah 221 ribu orang, tanpa adanya batasan usia. Di Kota Probolinggo ada 157 CJH yang akan berangkat tahun ini. CJH tertua berusia 90 tahun.

Melalui kegiatan ini, kata Sekda drg Ninik Ira Wibawati, bertujuan untuk mensinergikan dan mengharmoniskan pemangku kepentingan agar mencapai istithaah. Yang maknanya adalah kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dalam pemeriksaan. Sehingga jemaah bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat agama Islam.

“Jadi bapak ibu semuanya sudah melakukan paling tidak latihan jalan pagi, karena dengan berjalan pagi ini disamping bisa menghirup udara segar dan sehat, kemudian juga untuk latihan. Karena memang fisik ya, jadi bapak ibu jangan segan-segan. Mulai latihan, besok pagi harus rajin jalan pagi. Dan kebetulan saya juga sering melakukannya (jalan pagi) setiap hari,” ajak sekda bergelar dokter itu.

Untuk itu, sekda perempuan pertama di Kota Probolinggo itu mengimbau pada seluruh CJH sebelum berangkat haji tetap menjaga kebugaran fisik dengan olah raga yang teratur, berperilaku hidup bersih dan sehat, melakukan konsultasi kesehatan terutama yang memiliki faktor risiko tinggi kesehatan. “Harus berkata yang jujur kepada petugas kesehatan tentang riwayat penyakit yang dideritanya dan jangan lupa lakukan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.

Ditemui sebelum acara berlangsung, salah satu CJH warga Kelurahan Pohsangit Kidul yang berprofesi sebagai Guru TK Hudaya, Lilik Emi Khomsiatin, ia berangkat dari pelimpahan almarhumah ibu kandungnya meninggal pada 2022 lalu, saudara-saudaranya menunjuk dan memberi kepercayaan padanya. “Kasihan ibu kan sudah menunggu lama dari tahun 2011, jadi kalau diambil uangnya kan kasihan. Jadi diwariskan ke ahli waris, kesepakatan keluarga (dilimpahkan) ke saya,” terang anak keempat ahli waris almarhumah Ibu Karyati Surya yang meninggal dunia karena sakit.

Lilik bersyukur bisa menjadi salah satu peserta CJH 2023 yang batal berangkat pada 2021 lalu karena COVID-19. “Seandainya COVID-19 ya berangkat tahun 2021. Saya itu rasanya tidak percaya, meskipun saya ini menggantikan orang tua, tapi jika tidak ada izin dari Allah SWT juga tidak bakalan berangkat. Karena mas saya yang pertama, menunjuk saya karena selama ini ibu yang tinggal dengan saya,” tuturnya mengungkapkan dengan penuh rasa syukur.

Pasalnya, almarhumah ibunya seharusnya akan berangkat pada tahun 2024. Namun, setelah peralihan namanya muncul setelah mendapatkan telepon dari Kemenag setempat. Acara pagi itu juga diikuti 6 orang kepala puskesmas, 6 orang programmer haji puskesmas; 2 orang tenaga kesehatan haji Indonesia dan 6 orang dokter pemeriksa haji puskesmas. (DY/fa)

BAGIKAN