Aminah Hadi Harap Pelatihan Olahan Pangan B2SA Jadi Bekal Sehat Keluarga

2023

MAYANGAN— Penganekaragaman konsumsi pangan menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, termasuk di Kota Probolinggo. Melalui perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat, Pemkot Probolinggo berharap pilihan pangan di tataran keluarga menjadi lebih beragam, sehingga meningkatkan kualitas gizi menjadi lebih baik.

Berangkat dari hal ini, Pokja III TP PKK Kota Probolinggo menggelar pelatihan olahan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA). Pelatihan ini ditujukan bagi kader pangan yang dibuka oleh Ketua TP PKK Aminah Hadi Zainal Abidin di Aula PKK, Rabu (14/6).

“Setiap individu membutuhkan pangan yang berkualitas untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Konsumsi pangan yang beragam akan meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan pada anggota keluarganya,” ujar Ketua Pokja III PKK, Tri Kartin Marhaendrawati dalam laporannya.

Dengan melibatkan kader pangan dari TP PKK di 29 Kelurahan , TP PKK di 5 kecamatan, TP PKK Kota Probolinggo dan perwakilan PAUD se Kota Probolinggo sebagai peserta, kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan konsumsi pangan yang memenuhi prinsip B2SA. Pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan B2SA dirasa perlu disosialisasikan dari tingkat yang terkecil dalam kelompok masyarakat, yaitu keluarga.

“Di dalam suatu keluarga ibu yang berperan sebagai penentu dan penyedia menu keluarga dan memegang peranan penting terhadap kualitas pangan setiap individu dalam keluarga,” imbuhnya.

Dalam pelatihan ini disampaikan materi berupa dua menu yaitu lasagna singkong merah putih dan tape panggang lumer. Kedua menu berbahan dasar singkong, sebagai sumber karbohidrat substitusi nasi dan kaya akan kandungan gizi.

Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi, juga ikut mempraktikkan langsung arahan resep dari narasumber bersama dengan para kader pangan lainnya. Kelihaian tangan Aminah Hadi dalam memasak bukanlah hal baru. Sehingga dua menu berhasil dibuat dengan sempurna.

“Menu pertama adalah olahan khas Eropa yang berbahan baku pasta yang akan dimodifikasi dari bahan singkong, agar disukai anak-anak jaman sekarang. Menu kedua dari Perancis berupa saos putih. Di sini kita belajar bagaimana saos putih dikreasikan dengan rasa manis di resep tape panggang dan rasa gurih di resep lasagna,”ungkap narasumber, Daniar Mudita.

Pelaku usaha tata boga ini menginginkan para kader pangan mampu membuat olahan menu yang beragam, bergizi seimbang dan aman dengan tampilan yang kekinian. Olahan singkong dengan berbagai kreatifitas sangat layak untuk dipajang di restoran ataupun hotel-hotel menggantikan kue-kue dari tepung terigu. Menurutnya, sudah selayaknya masyarakat bangga dengan keanekaragaman olahan pangan dari singkong yang sudah berkembang menjadi makanan yang berkelas.

“Kita sudah lama mengenal singkong, sekarang kita modifikasi dan disajikan dengan lebih menarik,  atraktif dan lebih enak tentunya. Ke depan bisa menjadi potensi yang bagus khususnya untuk menjadi makanan lokal khas Kota Probolinggo,” harapnya. (mir/qie)

BAGIKAN