MAYANGAN - Tuntas sudah perjalanan Aminah Hadi, menyambangi seluruh posyandu di Kota Probolinggo. Tepat Kamis (19/10) pagi, Aminah Hadi menyambangi titik terakhir di Posyandu Harapan di Jalan Srikandi RW 3 Kelurahan Wiroborang Kecamatan Mayangan. Posyandu ini menjadi jujugan terakhir Ketua TP PKK itu dalam roadshow-nya selama kurang lebih dua tahun, sejak tahun 2021.
Dalam kurun waktu dua tahun itu Aminah sukses bersama dengan TP PKK Pokja 4 mengunjungi total 218 posyandu di Kota Mangga ini dengan membawa bantuan sarpras. Berupa meja kursi posyandu, timbangan digital, timbangan injak hingga loker. Di lokasi terakhir ini pula, kegiatan roadshow ditutup dengan audiensi bersama Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin dan seluruh kader posyandu se-Kota Probolinggo.
Mereka kompak mengenakan seragam batik lengkap dengan kerudung pemberian Habib Hadi dan dengan semangat mengikuti acara hingga akhir. “Sambang posyandu ini merupakan amanah yang diberikan bapak wali kota agar mengunjungi dan menyerahkan secara langsung bantuan dari Pemerintah Kota Probolinggo kepada semua posyandu balita. Dan amanah itu alhamdulillah sudah bisa diselesaikan pada hari ini,” ucap Aminah dari atas panggung mengawali sambutannya.
Diutarakan oleh Aminah, bantuan sarana dan prasarana yang diberikan itu berawal dari keluhan kader kepada bapak wali kota mengenai minimnya sarana dan prasarana posyandu. “Dan setelah dikroscek adanya keluhan ini memang sesuai dengan data dari Dinas Kesehatan bahwa masih banyak posyandu strata pratama yang kelengkapan sarprasnya sangat minim. Karena itulah, bapak wali kota melalui TP PKK Kota Probolinggo dan Dinas Kesehatan berupaya untuk memenuhi sarana prasarana posyandu,” kata Aminah.
Dikatakan Aminah, total dana Rp 1,4 M diberikan bantuan sarpras berupa meja 5 buah, kursi 12 buah, baby scale 1 buah, timbangan injak 1 buah dan loker 1 buah. Tentu saat pemberian bantuan sarpras itu banyak hal yang ia temukan.
Ia menceritakan pengalamannya yang bermacam-macam mengunjungi langsung ke lapangan bertemu dengan kader-kader hebat dan handal. Antara lain semangat kader yang luar biasa meskipun para kader sebagian besar merupakan lansia namun kemampuan para kader yang hebat dalam menciptakan inovasi, mampu meningkatkan kunjungan balita ke posyandu.
Juga tak kalah hebatnya adalah para ibu balita yang mampu berkreasi dalam pengolahan pangan berbahan lokal dan memanfaatkan pekarangan untuk meningkatkan gizi balitanya. Ada di beberapa posyandu yang balitanya semuanya sehat-sehat, tidak rewel dan tumbuh kembangnya bagus. Dan setelah ditelusuri ternyata mereka banyak memberikan makanan dan sayur berbahan kelor.
Aminah juga menyinggung ibu-ibu posyandu yang memilih memberikan putra-putrinya hape atau gadget agar tidak rewel. “Ini merupakan salah satu tugas kader dan kita semua untuk mengingatkan. Karena tidak baik untuk anak-anak memegang hape terlalu lama. Karena berpengaruh pada otak. Mending supaya anaknya tenang mungkin diberikan kertas sama pulpen, bisa coret-coret itu bisa bagus untuk anak,” serunya.
Ia juga menemui beberapa balita yang mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangannya. Dan Alhamdulillah anak-anak tersebut segera mendapatkan penanganan oleh pokja 4 TP PKK Kota Probolinggo bersama dengan dinas kesehatan melalui puskesmas setempat.
Dan ada yang membuatnya salut dan bangga manakala ia menjumpai para kader yang dalam satu posyandu itu semua kadernya hanya lulusan setingkat sekolah dasar. “Itu luar biasa sekali ibu-ibu ya. Meskipun lulusan sekolah dasar tetapi kemampuan tidak diragukan lagi. Beliau mampu menghidupkan posyandu dengan tingkat partisipasi masyarakat lebih dari 85% dengan jumlah sasaran balitanya lebih dari 80 anak. Dan pada posyandu ini semua balitanya sehat kecuali beberapa yang mengalami gangguan tumbuh kembang dikarenakan menderita sakit,” bebernya.
Hal lain yang berkesan menurut Aminah, ia bisa mengetahui semua atau 218 posyandu yang ada di Kota Probolinggo, mulai dari perkotaan sampai kelurahan yang serasa di desa. Mulai dari posyandu di lingkungan padat, masuk gang-gang kecil sampai lingkungan yang memiliki tanah pekarangan yang luas. Dari lingkungan yang pinggir sungai, lingkungan padat sampai berada di daerah yang memiliki peternakan sehingga ia foto dengan background kandang sapi maupun kandang kambing dan ayam. “Luar biasa, itu pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya,” celotehnya diikuti tepuk tangan para kader.
Dengan kegiatan sambang posyandu itu, ia bisa mengenal masyarakat khususnya para kader dan para ibu balita. “Ini merupakan kegiatan yang berarti bagi saya secara pribadi maupun bagi pokja 4 TP PKK Kota Probolinggo,” imbuhnya.
Ia tak lupa mengucapkan terima kasih pada sang suami yang telah memberikan perhatian penuh terhadap kesehatan masyarakat. Terutama dengan memakmurkan posyandu yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan.
Di antaranya adalah dengan menaikkan honor kader posyandu menjadi Rp 200 ribu per bulan dan memberikan seragam kepada semua kader posyandu. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader posyandu balita di wilayah Kota Probolinggo yang sudah bekerja tanpa pamrih dan memberi kontribusi yang luar biasa untuk kesehatan anak-anak semua di tingkat masyarakat.
Aminah berharap dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana posyandu maka para kader posyandu semakin semangat dan solid dalam melaksanakan tugas sebagai kader. “Dan inshaallah ini merupakan KMS, Kartu Menuju Surga untuk para kader semua,” ucapnya diamini seluruh para kader.
Ia menitipkan pesan pada setiap camat dan Ketua TP PKK kecamatan untuk lebih memberikan perhatian posyandu yang ada di wilayah masing-masing. Ia juga berharap angka stunting di Kota Probolinggo bisa turun dan terkendali.
Senada apa yang disampaikan istri tercintanya, Habib Hadi merespon langsung saat itu juga. Bahwa kehadiran pemerintah merupakan komitmen untuk para kader yang menjadi ujung tombak yang tidak bisa dinilai dari apa yang sudah dilaksanakan. “Maka dari itu pemerintah berterima kasih dan mengapresiasi kepada semuanya,” jawabnya.
Menurut bapak empat orang anak itu, dalam waktu dekat kader posyandu ini akan dibekali dengan aplikasi posyandu secara digital. “Teknologi ini akan dikembangkan nantinya di Kota Probolinggo tentunya dengan multidata terkait semua apa yang ada di lingkungan itu. Mulai dari data kemiskinan, stunting, titik-titik yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah,” terangnya,
Dari wali kota didapatkan informasi penambahan satu posyandu baru di RW 17 Keluarahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran.
Turut hadir dalam giat itu Kepala Dinas Kesehatan P2KB dr. NH. Hidayati, Camat Mayangan Agus Dwiwantoro, Ketua TP PKK se-kecamatan, Lurah Wiroborang Firman Wigahadi Pratama dan Ketua TP PKK Kelurahan Wiroborang.
Sukmayanti, kader Posyandu Sedap Malam RW 4 Kelurahan Curahgrinting Kecamatan Kanigaran bercerita, posyandunya memiliki inovasi unggulan berupa pemberian doorprize kepada balita yang datang ke posyandu. “Ini baru dilaksanakan bulan September kemarin, karena tahun sebelumnya terdapat penurunan tingkat kehadiran balita ke posyandu kami,” jelasnya.
Selaras dengan program TP PKK kota, pihaknya juga mengintegrasikan posyandunya dengan PAUD dan BKB (Bina Keluarga Balita) dan sudah terlaksana kembali taman posyandu setiap hari Senin sampai dengan Kamis. Inovasi lainnya adalah pemberian makan untuk balita cegah stunting. “Makanan itu berupa nasi, lauk yang bersumber dari protein nabati dan hewani dan sayur, utamanya sayur kelor karena ini bagus untuk cegah stunting. Pemberian makan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali,” urainya.
Sukma mengaku bersyukur atas kinerja Ketua TP PKK Aminah Hadi. “Alhamdulillah ibu Ketua TP PKK banyak memberi bantuan ke semua posyandu yang ada di seluruh Kota Probolinggo dan beliau selalu memberi motivasi agar kader selalu semangat dan kerja untuk melayani masyarakat dengan ikhlas. Juga kita kader sangat bersyukur dan berterima kasih atas pemberian sarpras dan seragam posyandu dari ibu dan bapak wali kota,” tutur perempuan yang mengabdi di posyandu sejak tahun 1997 ini.
Selain itu, pada kepemimpinan Habib Hadi dan Aminah Hadi, juga terdapat kenaikan honor kader posyandu yang disyukuri Nur Hasanah, kader Posyandu Mekarsari di Kelurahan Jati. “Sejak tahun 2009 saya mengabdi dengan honor Rp 7.500, naik lagi Rp 30 ribu, naik lagi Rp 35 ribu dan terakhir Rp 45 ribu. Sejak bapak Habib Hadi saya terima honor Rp 75 ribu kemudian naik Rp 100 ribu dan sekarang Rp 200 ribu per bulan. Alhamdulillah senang sekali, tapi ya gitu honor naik pekerjaan harus tambah giat. Tidak boleh bermalas-malasan, harus kerja dengan sungguh-sungguh. Tidak keenakan menerima honor Rp 200 ribu, harus tambah giat kerjanya karena memang semakin banyak program-program kita,” tandasnya. (dy/qie)