Audiensi PKL : Perda Harus Tetap Dihormati

2023

KANIGARAN - Pasca penertiban parkir liar dan PKL yang berjualan di jalan sekitar kawasan Alun -alun Kota Probolinggo oleh Satpol PP Selasa (2/5) lalu, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin melaksanakan audiensi dengan para PKL dan LSM, Kamis siang (4/5) di Ruang Pertemuan BPPKAD.

Didampingi oleh Wakapolresta, Kepala Satpol PP, perwakilan dari Kodim 0820 dan kepala perangkat daerah terkait. Habib Hadi menjelaskan tentang aturan yang berlaku kepada 25 perwakilan PKL yang hadir. 

Ia mengatakan, jika para PKL sudah disiapkan tempat yang representatif, yatu Pujasera lantai 1 dan lantai 2 yang lokasinya berada di sisi timur Alun- alun Kota Probolinggo.

Apabila ada yang berjualan di luar aturan yang berlaku, maka akan ditertibkan sebagaimana yang terlah diatur dalam Perda Nomor 8 Tahun 2011 Pasal 5 tentang larangan bagi pedagang kaki lima malakukan kegiatan usahanya di jalan, torotar, median jalan, jalur hijau dan/atau fasilitas umum.

Sedangkan aturan parkir diatur dalam Perda Nomor 3 tahun 2019 tentang penyelenggaraan parkir.

"Selama belum ada perubahan, maka Perda yang ada harus tetap ditegakkan. Sedangkan untuk mengetahui permasalahan di lapangan, maka saya tampung aspirasi mereka yang sudah menempati Pujasera tersebut," ujarnya.

Sesi tanya jawab dengan PKL berlangsung sekitar 1 jam. Mereka memberikan masukan agar di lantai 2 tidak sepi pembeli.

"Lantai 2 licin, tidak ada kamar mandi serta butuh tambahan wastafel. Sempat khawatir juga dengan bangunan yang terasa bergetar," ujar Munadi Ketua paguyuban  PKL.

Habib Hadi merespons keluhan mereka tentang permintaan fasilitas ponten di lantai 2, kemudian akan dibahas lebih lanjut solusinya.

Sedangkan terkait konstruksi bangunan, ia menegaskan sudah melalui uji kelayakan dan dinyatakan aman.

"Bagi PKL yang berjualan di luar ketentuan, jelas akan ditertibkan sesuai regulasi yang ada. Termasuk parkir liar juga ditertibkan," imbuhnya.

Bagi PKL yang belum tertampung di Pujasera, akan dicarikan solusi dan dikomunikasikan dengan jajaran samping.

"Data yang ada sekitar 180  PKL, sedangkan daya tampung Pujasera tidak mencukupi. Belum lagi ada tambahan yang baru," ungkapnya.

Habib Hadi berjanji akan memadukan data yang ada dengan kondisi riil di lapangan.

Salah satu pedagang yang menempati lapak di lantai 2 Pujasera mengaku dagangannya tetap dikunjungi pembeli.

"Saya justru berterima kasih sudah dikasi tempat yang memadai. Kita juga harus kreatif untuk memasarkan dagangan melalui medsos, sehingga tetap dicari pembeli,"ujarnya. (yul/uby)

BAGIKAN