Belajar ke Surabaya, Dekranasda Harapkan Kemajuan bagi UMKM

2023

SURABAYA –  Ingin mengulik tata kelola kepengurusan dan manajemen, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Probolinggo yang diketuai Aminah Hadi Zainal Abidin, Rabu (6/12), melakukan kunjungan ke Dekranasda Kota Surabaya, yang merupakan salah satu dekranasda terbaik di Jawa Timur.

“Kami ingin belajar, sehingga hasil dari kegiatan pembelajaran ini dapat kami terapkan di Kota Probolinggo. Karena, Dekranasda Kota Surabaya, merupakan salah satu dekranasda terbaik di Jawa Timur,” ucap Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin.

Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Dekranasda  Aminah Hadi tersebut, diterima langsung oleh Ketua Dekranasda Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi, di komplek MPP Siola Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng.

Turut hadir dalam giat tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Wawan Soegiantono, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan pembangunan Slamet Swantoro, dan kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkot Probolinggo.

Dalam sambutannya, Bunda Aminah menyampaikan bahwa dekranasda merupakan wadah bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan potensi usaha menjadi lebih besar. Di samping itu dekranasda memiliki peran penting, tidak hanya dalam hal pengembangan  kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai ajang saling asah, asih dan asuh antar pelaku usaha baik kerajinan maupun nonkerajinan.

Untuk diketahui, Kota Probolinggo merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang letaknya cukup strategis. Yaitu sebagai daerah transit yang menghubungkan wilayah barat (Pasuruan, Surabaya) dengan daerah timur (Banyuwangi, Situbondo, Kab. Probolinggo) serta wilayah selatan (Lumajang dan Jember). Aminah mengatakan, letak strategis ini merupakan tantangan bagi dekranasda Kota Probolinggo untuk terus memajukan dan mengembangkan pelaku kerajinan yang ada di Kota Probolinggo.

Ia menambahkan, salah satu usaha dalam menjawab tantangan itu,  pada saat ini Kota Probolinggo telah memiliki pusat oleh-oleh dan galeri dekranasda. Galeri ini menjadi  tempat representatif bagi pelaku usaha dalam melakukan kegiatan promosi dan pemasaran, yang pembukaannya telah dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2022 lalu.

Adapun jumlah pelaku UMKM Kota Probolinggo khususnya yang bergerak di sektor kerajinan yang berada pada galeri dekranasda, lanjutnya, berjumlah sekitar 45 orang. “Jumlah ini terus meningkat dengan komoditas baik, bordir, handycraft, home decor  dan yang lainnya,” ujarnya.

Pengurusnya sendiri, ungkapnya, beranggotakan kepala perangkat daerah yang harus terus mendukung kerajinan daerah, agar ke depannya kerajinan lokal dapat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.

“Kerajinan lokal harus menjadi kebanggaan kita, pengurus dekranasda harus memiliki inovasi inovasi dalam pengembangan dekranasda. Dan salah satu kepengurusan dekranasda terbaik di Jawa Timur adalah Kota Surabaya. Di mana sinergitas antar perangkat daerah yang merupakan pengurus sudah terjalin dengan baik,” tuturnya.

Tak hanya seputar kerajinan, ibu empat orang anak itu juga menyinggung keberadaan Surabaya Kriya Gallery (SKG) yang merupakan wadah promosi pemasaran sudah dikelola dengan baik dan profesional.

Sementara itu Ketua Dekranasda Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi menanggapi dan mengapresiasi lawatan sahabatnya itu dengan mengatakan bahwa tujuan kedatangan rombongan Dekranasda Kota Probolinggo bukanlah untuk belajar atau studi tiru, melainkan sharing. Karena pada dasarnya, sejauh ini Kota Probolinggo sudah menerapkan perpaduan yang luar biasa dan hampir sama dengan Dekranasda Kota Surabaya. Hanya berbeda konsep dan membutuhkan sedikit penyempurnaan saja.

“Kota Probolinggo luar biasa. Kalau beliau belajar, rasanya salah. Saling sharing ya, karena apa yang kami terapkan di sini, ternyata juga sudah diterapkan di sana. Cuma mungkin ada beberapa hal yang belum diterapkan dan perlu perbaikan. Beda konsep aja,” katanya.

Rini menyampaikan, Pemkot Surabaya terus berupaya memberdayakan masyarakat khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di mana berbagai terobosan dilakukan pelatihan, seminar dan workshop serta gelar produk melalui roadshow.

“Bahkan salah satu lokasi kami yang tidak asing lagi, yaitu Dolly. Kami buatkan pengembangan kawasan yang bekerja sama dengan Kedubes Inggris, melalui berbagai pendampingan dan memberikan beberapa fasilitas untuk warga di sana. Jadi tidak negatifnya saja tetapi sekarang menjadi positif,” terangnya.

Terkait pemasaran online dan offline, tambahnya, mereka memiliki SKG dan Peken Surabaya, yang menjadi ujung tombak pemasaran produk UMKM Surabaya. “Di kepemimpinan saya, alur sistem kriteria UKM termasuk produk yang dijual, sedikit berubah dan harus memenuhi standar serta kurasi. Kami juga mengupayakan agar bagaimana tamu kunjungan yang masuk ke Kota Surabaya itu bisa mampir ke SKG. Baik itu SKG Siola atau SKG Merr, untuk membeli buah tangan yang bisa dibawa pulang,” ungkapnya. 

Tak melewatkan, usai kunjungan, rombongan pun diajak berkunjung ke SKG Siola, yang ada di lantai 1. Terpantau, sejumlah pejabat membeli kain batik dan oleh-oleh khas Kota Surabaya.

Ditemui usai kunjungan Kepala DKUP Fitriawati mengatakan, dari lawatan kali ini ada beberapa program bisa dicontoh Kota Probolinggo. Diantaranya, setiap kunjungan kerja dari daerah lain harus mampir terlebih dahulu di galeri Dekranasda, semua ASN setiap bulan diharuskan membeli barang di galeri dekranasda, dengan besaran disesuaikan kelas jabatannya.

Selain itu, lanjut Fitri, pihaknya juga mewacanakan program e-Peken, yang mana toko-toko klontong dilibatkan didalamnya dengan menambah daftar katalog di aplikasi e-Peken, dan smua ASN harus membeli  barang kebutuhan sehari-hari melalui aplikasi tersebut. Lalu, program pemberdayaan masyarakat miskin dengan sistem padat karya, semisal membuat kerajinan/menjahit seragam yg akan dibagikan ke siswa, dan lain-lain.

Kedepan, pihaknya juga akan melakukan kegiatan kerjasama, terutama dalam hal pemasaran produk-produk UMKM, alih teknologi dan pengelolaan galeri dekranasda. (es/qie)

BAGIKAN