MAYANGAN - Puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023, Minggu (5/3), Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Apel dan Sarasehan, di Alun-alun setempat. HPSN yang diperingati pada tanggal 21 Februari, kali ini mengangkat tema ‘Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat’.
Plt. Kepala DLH Rachmadeta Antariksa mengatakan Kota Probolinggo tahun ini mendapat sertifikat Adipura yang ke 16. Kondisi ini juga dialami oleh daerah lain di sekitarnya, yang bahkan ada yang sampai terjun bebas.
“Sedikit menurun. Tapi memang kondisi di seluruh kota pada tahun ini cukup berat. Jadi, dari 38 kabupaten kota, hanya 27 yang mendapat Adipura dan sertifikat. Sepuluh (kota/kabupaten yang mendapat) Adipura, enam belas (kota/kabupaten) yang (mendapat) sertifikat dan satu Adipura Kencana diraih Kota Surabaya,” katanya.
Hal itu, ungkapnya, disebabkan karena penghijauannya tidak terkelola dengan baik. Selain itu, di tahun 2025 diharapkan sudah tidak ada lagi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan demikian, kelurahan dan kecamatan, diharapkan bisa menjadi tumpuan untuk pengelolaan sampah sehingga Kota Probolinggo turut mendukung tercapainya zero emission untuk Indonesia pada 2050 sebagai upaya membatasi pemanasan global.
“Kami sangat berterimakasih untuk semua stakeholder yang turut mendukung, salah satunya adalah dengan upaya mengurangi penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan, penerapannya dalam satu sampai dua bulan ke depan,” terangnya.
Giat yang dimulai sekira pukul 6 pagi itu, juga dihadiri kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot, lurah, sekolah Adiwiyata, mitra lingkungan hidup, dan perwakilan pedagang Sabtu Minggu (Tugu). Dengan total sebanyak 190 orang, yang disebar mengikuti giat apel pagi dan edukasi clean up sebanyak 140 orang dan sarasehan sebanyak 50 orang.
Aksi edukasi clean up dan pengumpulan sampah, dilakukan oleh semua perwakilan peserta dengan membawa karung sampah. Dimana dari aksi bersih-bersih sampah dalam waktu 60 menit itu, terkumpul sampah sebanyak 1 kuintal.
Dalam laporannya, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup Neli menyampaikan maksud dan tujuan giat tersebut adalah untuk membiasakan masyarakat agar mulai belajar membawa kantong sendiri yang dapat dipakai berulang kali. Dan, menjadikan Pasar Tugu dalam giat Car Free Day (CFD) di Kota Probolinggo menjadi percontohan. Dimana pedagang dan pengunjungnya bersih dan peduli sampah.
“Sarasehan ini membahas kegiatan evaluasi pekan tanpa kantong plastik, sharing tentang keberhasilan bebas kantong plastik di Surabaya dan Lumajang. Dan bagaimana menjadikan Pasar Tugu atau kegiatan CFD sebagai event percontohan, yang pedagang dan pengunjungnya bersih dan peduli sampah,” jelasnya.
Neli menambahkan, serangkaian giat HPSN 2023 telah dilaksanakan sebelumnya. Diantaranya membagikan Surat Edaran (SE) Wali Kota Probolinggo Nomor 660/456/425.116/2023 tanggal 3 Februari 2023 tentang Pekan Tanpa Kantong dan Kemasan Plastik, pada pusat perbelanjaan mulai 16-26 Februari lalu.
Kemudian talkshow dalam Suara Kebersihan di Radio Suara Kota FM (22/2), podcast Kecamatan Kanigaran (27/2). Dan puncaknya, yakni Sarasehan Pengurangan Kantong Plastik yang dipandu oleh Moderator Budi Krisyanto dari Paguyuban Peduli Sampah (Papesa).
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan piagam penghargaan dalam pengurangan kantong plastik pada UD. Kencono Wungu, penyerahan bantuan CSR pinjam pakai gerobak sampah dorong, tong sampah besar bagi masyarakat, penyerahan bibit dan pot tanaman pucuk merah dan komposter. (es/fa)