Berhasil Pecahkan Rekor Muri di Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Wali Kota

2023

MAYANGAN - Pelatihan pembuatan meja lipat rangka baja ringan secara hybrid kepada pelajar SMK terbanyak di Kota Probolinggo berhasil tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Selasa (31/1).

Kegiatan yang merupakan rangkaian dari refleksi 4 tahun kepemimpinan Wali Kota Probolinggo berhasil memecahkan rekor MURI dengan melibatkan 1.026 siswa SMK. Sebelumnya, pelatihan ini telah dilakukan selama 4 hari dari tanggal 24 – 27 Januari lalu dengan melibatkan 7 SMK yang menghasilkan 100 meja lipat dalam kondisi 70 persen. Tahap penyelesaian dilanjutkan di hari ini (31/1).

Perwakilan MURI Sri Widayati mengatakan, pemecahan rekor bukan yang pertama bagi Kota Probolinggo.  Sebelumnya pernah berhasil mencatat rekor  pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang dengan peserta terbanyak di tahun 2013, training safety riding dengan peserta perempuan terbanyak di tahun 2015, membuat ikan asap krispi terbanyak di tahun 2019 dan sajian ketan kratok terbanyak di tahun 2020.

“Di hari ini (31/1) kami bangga dan bersyukur berada disini menyaksikan karya spektakuler dari adik-adik SMK se Kota Probolinggo dengan pelatihan pembuatan meja lipat rangka baja ringan secara hybrid dengan peserta terbanyak yaitu 1.026 siswa dalam rangka refleksi 4 tahun kepemimpinan Wali Kota Probolinggo. Semoga dengan kepemimpinan beliau Kota Probolinggo semakin jaya, masyarakatnya semakin kreatif dan sejahtera,” ujarnya.

MURI mengumumkan dan mengesahkan kegiatan pelatihan ini resmi tercatat sebagai rekor yang ke 10.805. MURI menganugerahkan penghargaan tersebut kepada pemrakarsa yaitu Pemerintah Kota Probolinggo dan pendukungnya Bank Jatim Cabang Probolinggo, PT. Kencana Maju Bersama dan Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI).

Dalam kegiatan ini, sekitar 300 siswa SMK yang hadir di Alun-alun dan sisanya berada di sekolah masing-masing untuk menyelesaikan pembuatan meja lipat. Bahkan Wali Kota Habib Hadi juga menyapa para siswa SMK yang berada di sekolah masing-masing secara virtual. “Pesan saya, anda adalah sebagai generasi masa depan bangsa kita khususnya Kota Probolinggo, manfaatkan waktu anda dengan positif. Lakukan kegiatan anda yang positif tentunya masa depan anda akan cerah. Jangan sampai terbawa arus dan dinamika yang ada karena masa depan tergantung pada diri kita masing-masing,” pesannya.

Habib Hadi Zainal Abidin mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kekompakan dan komitmen untuk melakukan yang terbaik bagi Kota Probolinggo.

“Alhamdulillah tantangan untuk memecahkan rekor MURI berhasil kita lalui dan kita tunjukan. Siswa-siswa yang hadir disini begitu kompak dan luar biasa berkat kolaborasi kebersamaan, untuk menunjukkan semua elemen masyarakat mulai dari lembaga pendidikan di bidang keterampilan, budaya, dan lain-lain bisa kita tampilkan dalam refleksi ke 4 tahun kepemimpinan saya. Kita tunjukkan bahwa semua sektor sendi-sendi kehidupan bisa kita ajak bersama ke arah yang lebih positif lagi,” bebernya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk meniru jejak para siswa ini dalam menorehkan sejarah untuk Kota Probolinggo. “Dengan kolaborasi ini kita bisa melakukan yang terbaik. Meja lipat ini akan kita berikan bagi PKL, nantinya DKUP yang akan mendistribusikan. Meja ini praktis bisa dilipat dan disimpan sehingga sangat bermanfaat bagi pelaku usaha, tolong dijaga dan dirawat,” tandas wali kota.

Sementara itu, Ketua HAPI Mochamad Soleh mengaku bangga atas pengakuan MURI terhadap kegiatan pelatihan ini. “Dari kegiatan ini menghasilkan meja lipat yang akan diberikan kepada pelaku usaha (PKL) di Kota Probolinggo, semoga bermanfaat dan membantu menambah pendapatan mereka,” ujarnya.

Soleh menjelaskan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para siswa SMK karena banyaknya lulusan SMK yang belum tertampung. HAPI memiliki beberapa program yaitu pelatihan gratis, sertifikasi bersubsidi supaya siswa yang lulus dan mulai bekerja bisa diakui dan memiliki sertifikasi dari BNSP. Bahkan pihaknya juga bekerja sama dengan PT Kencana Maju Bersama dengan membuat kios HAPI. Sehingga para tukang yang umurnya diatas 40 tahun yang sudah tidak produktif bisa diberdayakan supaya lebih mandiri.

Kepala DKUP Fitriawati mengatakan 100 meja lipat ini nantinya akan diserahkan kepada PKL di 3 lokasi yaitu PKL di Alun-alun, sentra UMKM, dan Pasar Gotong Royong. “Insyaallah ke depan, kami akan mengusahakan bisa seperti ini untuk kesejahteraan para pelaku usaha. Kami terus berkoordinasi dan menguatkan kerja sama dengan pihak sponsor sehingga banyak hal nantinya yang bisa kita lakukan,” harapnya. (mir/fa)

BAGIKAN