Beri Kejutan, Habib Hadi Kembali Adakan Hijrah Hapus Tato di Penghujung Tahun

2023

KANIGARAN –  Wali Kota Probolinggo kembali memberi kejutan menyenangkan. Di penghujung tahun ini, program Hijrah Hapus Tato Probolinggo kembali hadir. Tak tanggung-tanggung, giat kali ini berlangsung selama dua hari, (16-17/12) di  komplek Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Probolinggo Jalan Panglima Sudirman Nomor 1 Kelurahan Tisnonegaran.

Ketua Bidang Penyaluran dan Pendistribusian Laznas Dewan Dakwah Jatim Tono Widiatmoko, didampingi Ketua Dewan Dakwah Kota Probolinggo Syuhadak, ditemui di lokasi acara, membenarkan hal tersebut.  “Kemarin dari pihak Wali Kota, kita dihubungi lagi. Mas, bulan ini apa bisa (dilaksanakan Hijrah Hapus Tato)? Langsung kami komunikasikan dan Alhamdulillah terlaksana hari ini,” jelasnya.

Syuhadak mengatakan sejauh ini,  program Hijrah Hapus Tato Probolinggo sudah berjalan selama enam tahap. “Ini, insyaAllah sudah memasuki even yang ke enam kalinya,” katanya.

Ia pun mengucapkan terimakasihnya pada Pemkot Probolinggo atas kesempatan dan fasilitasi yang diberikan selama ini. “Jazakallah Khairan Katsiran, terimakasih banyak pada Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, karena kami diberikan fasilitas yang luar biasa. Beliau respect, fast respon, merespon dengan baik dakwah kami. Kami juga berterimakasih pada rekan-rekan dari Laznas Dewan Dakwah Jawa Timur beserta tim yang telah membersamai kami, mengajak anak-anak muda untuk berhijrah dengan menghapus tato di tubuhnya,” ucapnya.

Tak dipungkiri, selama enam kali perjalanan program yang menyedot animo pesertanya itu, banyak hal yang ia dan tim rasakan. Meskipun dari tiga pelaksanaan terakhir di tahun ini, peserta yang mendaftar, terus mengalami penurunan.

“Ada penurunan memang. Alhamdulillah ini berarti tatonya sudah benar-benar terhapus, mereka sungguh-sungguh berhijrah. Boleh jadi juga, mereka mengikuti program yang sama di daerahnya masing-masing,” terangnya.

Hal itu bisa dilihat dari catatan panitia, di mana hingga pukul 9.30 WIB, yang mendaftar secara online baru sekitar 41 peserta. Angka ini, lanjutnya, terbilang menurun, bila dibandingkan pelaksanaan sebelumnya.

Sebagai informasi, giat pertama program Hijrah Hapus Tato Probolinggo diikuti sebanyak 90 peserta, lalu meningkat di pelaksananaan berikutnya sebanyak 98. Angka ini terus bertambah menjadi 121 peserta di tahun 2021 lalu, kemudian  sempat menurun ke angka 74. Pelaksanaan di bulan Maret tahun ini berjumlah 80 orang. Demikian juga di bulan September lalu, di hari pertama pelaksanaan, 45 peserta penerima manfaat terpantau ikut mengantre di halaman Rumdin Wali Kota. Namun tak menutup kemungkinan jumlah itu bertambah.

Peserta yang datang, adalah mereka yang berasal dari sebagian besar wilayah Probolinggo, Jember dan Lamongan.

“Alhamdulillah ternyata masih antusias (dengan program Hijrah Hapus Tato ini). Seperti peserta yang dari Jember, itu mereka sampai (lokasi) jam satu dini hari tadi dan dipersilakan untuk istirahat dulu di sini. Lalu, peserta dari Lamongan, dia nekat motoran (naik sepeda motor, Red), hanya untuk tidak ketinggalan even ini. Masya Allah tabarakallah,” ucapnya.

Setelah serangkaian program ini berakhir, Syuhadak berharap nantinya para alumni dan peserta yang sampai hari ini terdata, tetap menjalin komunikasi dan mengikuti bimbingan serta pendampingan, agar hijrahnya benar-benar lurus.

“Kami ada grup khusus. Di sana diberikan tausiyah-tausiyah, tulisan yang bermanfaat untuk melindungi hijrahnya. Hanya yang belum terlaksana adalah, kami ingin mengadakan perkumpulan semacam kajian juga, dan pendampingan,” harapnya.

Giat yang dimulai sekira jam 8 pagi tersebut, akan berlangsung selama 2 hari mulai pagi sampai dengan jam 7 malam.

“Kami harapkan dua hari ini bisa berjalan dengan maksimal, mengingat berbarengan dengan agenda Pemkot yang lain. Kami tunggu sampai jam tujuh malam, dinamis saja, “ ujarnya.

Adapun syarat bagi yang ingin menghapus tato, diantaranya tulus berhijrah, memiliki hafalan surat pendek, berpakaian rapi, sopan, menutup aurat, sehat jasmani (tidak memiliki riwayat diabetes, hingga tidak ada penyakit kulit yang dikhawatirkan menyebabkan alergi) dan sehat rohani.

Satu yang berbeda di perjalanan Hijrah Hapus Tato kali ini, Laznas Dewan Dakwah Jatim juga menyedikan beberapa buku Metode Taktis Belajar Membaca Arab Gundul (untuk pemula). Dilengkapi dengan pembahasan dan latihan membaca tafsir Al-Muyassar Juz 1, sebagai refrensi, yang bisa didapatkan, khususnya bagi peserta, cukup dengan membayar seikhlasnya.

“Seikhlasnya aja. Dari penjualan ini, nantinya kami donasikan untuk saudara-saudara kita yang ada di Palestina,” kata Tono.

Hal itu pun memantik simpati Habib Hadi, yang kemudian menawarkan untuk menyalurkan donasi tersebut secara bersama-sama dengan Pemkot Probolinggo melalui kantor Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.

“(langkah) Bagus ini, luar biasa. Misalkan Laznas kalau mau, bisa bareng Pemkot. Nanti kita salurkan melalui Kedutaan Besar Palestina untuk bisa disampaikan, mengingat susahnya menembus akses bantuan ke sana. Kalau bisa secepatnya, dalam Minggu ini, ya. Saya tunggu kabarnya,” titahnya.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang memantau program ini pun turut menanggapi antusias peserta di setiap pelaksanaannya.

“Alhamdulillah saya bersyukur, kegiatan ini bisa berlangsung secara kontinyu, dengan diikuti peserta dari luar kota juga seperti biasa. Berarti kan memang niat. Nah, program ini sebagai wadah luar biasa oleh Laznas dan Dewan Dakwah di semua daerah pastinya. Sinerginya sudah bagus, harapan ke depan kita terus bisa berlanjut dan ditingkatkan lagi. Karena saya yakin, masih banyak informasi yang belum tersampaikan. Buktinya, ada yang masih baru (memanfaatkan momen ini),” tuturnya.

Adanya program ini, lanjutnya, menjadi wadah bagi masyarakat secara luas untuk lebih memahami dan menambah wawasan serta pengetahuan bahwa inilah dakwah sebenarnya.

“Terjun langsung dan mencari solusinya, khususnya bagi yang sudah terlanjur merajah tubuhnya, terjebak pada hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Ke depan, Habib Hadi berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dengan menambah fasilitas, berupa  menginap di rumah dinas Wali Kota, bagi peserta yang datang dari luar kota Probolinggo.

Hal itu cukup beralasan. Pasalnya, pada pelaksanaannya kali ini, mantan anggota DPR RI itu mendapatkan laporan bahwa ada peserta asal luar daerah yang sampai di lokasi hingga larut malam dan beristirahat  di dalam mobil.

“Nah itu menjadi catatan evaluasi kita, saya, untuk bisa menyiapkan tempat yang layak untuk mereka dapat beristirahat. Sehingga mereka nyaman dan tenang. insyaAllah,“ harapnya.

Bapak empat orang anak itu juga berpesan pada remaja dan pemuda di luar sana, yang terpengaruh ingin membuat tato, untuk berpikir berulang kali masa depannya, apa manfaatnya, sehingga sebelum itu terjadi. (es/qie)

BAGIKAN