KANIGARAN - Kelurahan Curahgrinting Kecamatan Kanigaran memiliki gawe. Pagi itu, Selasa (5/9) ada lomba kreasi kudapan balita dengan bahan dasar protein hewani, di halaman Kantor Kelurahan Curahgrinting yang memperebutkan total hadiah Rp 4,5 juta. Diikuti sebanyak 30 tim yang terdiri dari 2 orang ibu-ibu, tim peserta menyuguhkan dua varian menu, asin dan manis. Kreasi sejumlah ibu-ibu ini tak jarang membuat dewan juri.
Aspek penilaian oleh ketiga juri dilakukan Munawan Hasyim yang diundang Pokja III TP PKK kota, Ketua TP PKK Kelurahan Curahgrinting Riang Dwi Gilang Ramadhan dan Analis Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Ratri Ifadesti.
Ditanya soal aspek penilaian itu, dijelaskan Ratri, penilaian lomba ini berdasarkan keseimbangan menu (20%), keanekaragaman jenis bahan pangan (10%), kreativitas resep (25%) cita rasa (25%) dan penyajian keamanan pangan (20%).
Sementara itu, Lurah Curahgrinting Gilang Ramadhan mengatakan, tujuan diadakannya giat ini adalah diharapkan bisa mendorong kreativitas dalam mengembangkan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak dan balita. Serta dapat meningkatkan kesadaran orang tua atau pengasuh tentang pentingnya nutrisi yang tepat untuk perkembangan anak pada usia dini. “Mudah-mudahan kegiatan ini meningkatkan kita untuk peduli lagi pada balita-balita khususnya di wilayah Kelurahan Curahgrinting dan mendukung Kota Probolinggo bebas stunting,” ungkap Lurah Gilang dalam laporannya.
Di tengah-tengah acara berlangsung, Ketua TP PKK Kota Probolinggo yang hadir, mendemokan cara memasak ekado. Aminah memakai baju celemek begitu piawai mendemonstrasikan pembuatan menu kaya protein hewani itu yang berasal dari daging ayam dan telur puyuh. Didampingi istri Lurah Gilang, hasilnya ia bagi-bagikan kepada 20 balita dalam bentuk kemasan per mika.
Tak hanya itu, doorprize juga diberikan kepada para ibu-ibu balita yang telah duduk tertib dengan pemberian nomor yang ditempel di kursi secara tersembunyi. Doorprize ini diberikan kepada 15 orang ibu-ibu balita yang mendapatkan minyak goreng dan telur.
Ditemui usai giat, Aminah Hadi mengaku bersyukur melihat kesiapan para ibu balita bisa mengkreasikan makanannya. “Luar biasa saya lihat tadi ibu-ibu berkreasi dengan memasak segala macam yang mereka bisa. Alhamdulillah ini merupakan semangat ibu-ibu untuk membuatkan makanan sehat untuk putra-putrinya,” ungkapnya penuh syukur.
Ia pun berharap giat ini bisa mengurangi stunting di Kota Probolinggo ini. “Semoga dengan apa yang sudah mereka presentasikan tadi, yang mereka masak setidaknya bisa memberikan pelajaran dan bisa memberikan kreasi masakan untuk mengurangi stunting di Kota Probolinggo,” harap istri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.
Diketahui, lomba ini gratis diikuti oleh warga Kelurahan Curahgrinting dengan sponsor utama dari Abon Bayi UMKM Kelurahan Curahgrinting. Pihak kelurahan setempat memberikan bahan dasar protein hewani seperti 2 kg daging ayam, 1 kg telur ayam, tahu, tempe juga piring kepada peserta lomba. Peserta telah memasak kreasinya dari rumah masing-masing dan menyuguhkannya pada saat hari H digelarnya lomba.
Di akhir acara, juara 1 dimenangkan oleh meja nomor 4 yang berhak mendapat uang sebesar Rp 2 juta. Juara 2 diperoleh meja nomor 7 yang menerima uang Rp 1,5 juta dan juara 3 meja nomor 11 memperoleh uang Rp 1 juta dan juara terfavorit meja nomor 8.
Sementara itu ditemui usai acara, pemenang lomba kreasi kudapan Yuki (25 tahun) dan Novi (33 tahun) ini rupanya warga Perum Citarum RT 03 RW 04 Kelurahan Curahgrinting. Keduanya mengaku tidak mengira timnya bakal menang. “Sebenarnya tadi awalnya pesimis, melihat teman-teman tampilannya wah-wah, banyak dekorasinya. Kita hanya dengan kesederhanaan malah dapat juara satu,” ucap Yuki mahasiswa UPM Probolinggo tahun akhir yang sedang menyelesaikan skripsi.
Diakui oleh Yuki, meski dirinya belum menikah, namun memiliki banyak keponakan yang masih balita. Ia kerap membantu Novi sang kakak dalam mengkreasikan masakan. Berkat resep puding naga ubi dan sate bola-bola rainbow. “Ikut lomba baru pertama kali dan Alhamdulillah langsung menang. Kebetulan banyak keponakan susah makan, jadi kami sering berkolaborasi membuat makanan biar (keponakan) suka makan. Puding 1 resep bisa dicetak kecil bisa jadi 12-13 porsi. Sedangkan 1 resep bola-bola rainbow bisa menjadi 25 tusuk tergantung besar kecilnya. Total biaya kurang lebih hanya Rp 40 ribuan karena bahan-bahan protein hewani sudah disediakan kelurahan,“ terang Yuki.
Keduanya berharap melalui gelaran lomba ini para balita bisa menyukai makanan kudapan-kudapan sehingga bisa mencegah stunting. “Biar makannya lahap dengan berbagai menu varian dan nutrisi. Dan uang hadiah ini bisa untuk sangu di Hadipro, jalan-jalan bersama keluarga,” pungkas Novi merupakan perawat RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo itu. (dy/qie)