Kanigaran – Dalam upaya mendukung digitalisasi pondok pesantren (ponpes), Pemerintah Kota Probolinggo memberikan fasilitas internet gratis. Program yang diwadahi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika ini menjaring 36 ponpes yang memperoleh pinjam pakai modem wifi (orbit).
Mewakili wali kota, Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati menyerahkan secara simbolis, modem dan perlengkapannya di Command Centre, Senin pagi (19/6). Ia menuturkan, fasilitas internet merupakan sarana pendukung di era transformasi digital.
“Hampir tidak ada informasi tentang ilmu pengetahuan yang tidak dapat dicari di internet. Ini merupakan sarana belajar yang memberikan kemudahan kepada santri untuk mencari informasi yang diperlukan untuk bahan pembelajaran. Sekaligus update ilmu pengetahuan akan menjadi lebih mudah dan kaya referensi,”urainya.
Ninik juga mengingatkan agar ponpes punya regulasi yang jelas, bagaimana internet hanya bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Misalnya ada sistem blocking akses internet. Dengan begitu tidak bisa mengakses konten-konten negatif, sekaligus membatasi waktu-waktu tertentu pemakaian internet yang hanya bisa digunakan untuk tugas di sekolah.
“Akselerasi program ini penting agar pembelajaran di pondok pesantren tidak mengalami kendala, akibat kurang tersedianya fasilitas internet. Pemkot memberikan bantuan paket kuota gratis kepada pondok pesantren. Selanjutnya, tinggal bagaimana pondok mempersiapkan sebuah sistem agar teknologi internet secara mobile tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar sesuai dengan peruntukannya,” tegasnya.
Selanjutnya, perwakilan pengurus ponpes menerima materi dari Account Manager Telkomsel, Praditya Arya Tama. Secara teknis ia menjelaskan bagaimana penggunaan orbit serta memanfaatkan fasilitas tersebut secara mobile. Usai sesi tanya jawab, para penerima fasilitas tersebut menandatangani berita acara serah terima barang.
“Kami berterima kasih dan menyambut baik pemberian fasilitasini, sehingga banyak inovasi yang nantinya bisa dilakukan pondok pesantren dengan fasilitas internet mobile tersebut. Selain menunjang kegiatan operasional yang memerlukan akses internet, pondok pesantren juga bisa mengenalkan kegiatan dan produk-produk pendidikan kepada masyarakat secara luas,” ujar Hafidz, perwakilan Ponpes Riyadhus Sholihin.
Ia juga berharap fasilitas ini bisa menunjang kemajuan ponpes dalam hal pendidikan dan dakwah. Upaya mempermudah promosi dan eksistensi ponpes di masyarakat. (yul/uby)