KEDOPOK - Suasana Bumi Pesona Randu (BPR), Kelurahan Jrebeng Lor, pada Minggu Malam (13/8), begitu pecah. Di malam tersebut digelar acara Festival Kesenian Jrebeng Lor yang begitu gegap gempita. Cukup banyak kesenian-kesenian khas Kota Probolinggo yang ditampilkan oleh warga kelurahan setempat.
Tidak hanya tampilan kesenian, rangkaian acara yang dimulai dari pagi hari itu, juga menampilkan produk UMKM yang dikemas dalam bentuk bazar, lomba mewarnai tingkat TK yang diadakan sebelumnya. Ada pula senam massal, festival seni, juga giat parenting yang berjudul, “Warga Jrebeng Lor Mengajar Membaca”.
Lurah Bing Dejeh –sebutan popular untuk Jrebeng Lor, Mas Arik Fajeri Zunaedi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengenal lebih dalam kesenian yang ada di wilayahnya dan menjaganya agar tetap lestari.
“Untuk kegiatan parenting, kami siapkan anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang siap menghadapi masa depan dan meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengajar membaca,” jelasnya.
Pada malam tersebut, Wali Kota Probolinggo yang diwaliki oleh Sekda drg. Ninik Ira Wibawati datang bersama Camat Kedopok Imam Cahyadi, dan jajaran Forkopimda Kecamatan Kedopok.
Drg, Ninik membacakan teks sambutan Wali Kota Probolinggo dan mengungkapkan rasa senangnya atas acara ini. Termasuk mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga Kelurahan Jrebeng Lor serta para tamu undangan yang telah hadir dalam acara.
“Festival seni kelurahan kali ini menjadi bukti nyata tentang semangat gotong royong dan kolaborasi antar warga dalam menghadirkan sebuah acara yang penuh makna dan inspiratif. Melalui seni, kita dapat mengekspresikan perasaan, pengalaman, serta cerita kehidupan yang berharga. Seni memiliki kekuatan untuk menyatukan kita sebagai komunitas dan menciptakan ikatan emosional yang kuat,” katanya.
Sekda wanita pertama Kota Probolinggo ini juga mengatakan, festival seni kelurahan ini memberikan peluang bagi para seniman muda untuk berbagi bakat mereka dan mengembangkan potensi. “Saya berharap festival ini dapat menjadi panggung bagi generasi muda kita untuk tumbuh dan berkembang dalam bidang seni, serta menginspirasi mereka untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam memajukan budaya lokal,” imbuhnya.
Pada lomba Festival Seni yang diadakan pada pagi harinya, terjaring lima juara. Juara pertama berhasil diraih oleh seniman Jaran Bodhag dari RW 4. Pemenang mendapatkan piala serta uang pembinaan sebesar Rp 4.500.000. Juara kedua direbut kreator Tarian Ngapotek dari RW 3 yang mendapatkan piala dan uang pembinaan sebesar Rp3,5 juta. Sementara juara 3 diraih oleh Seni milik RW 1 dan Juara Harapan 1 dari Forum Layak Anak dengan Tari Dongklak-nya, dan Tari Anak Tandhuk Majeng dari RT 3 RW 2.
Selain memberikan hadiah kepada pemenang lomba festival seni, juga ada pemberian hadiah kepada pemenang lomba mewarnai. Ditambah dengan pemberian sertifikat halal kepada 3 pelaku UMKM di Kelurahan Jrebeng Lor.
Pada gelaran tersebut, para tamu juga dijamu dengan makanan tempo dulu yakni serabi kuah santan gula merah. Para tamu pun menikmati sajian manis itu, di tengah dinginnya malam dan angin yang berhembus. (sit/qie)