KEDOPOK - Sebagai upaya mengendalikan inflasi harga kebutuhan pokok masyarakat terutama komoditas beras yang masih tinggi, Pemerintah Kota Probolinggo menggandeng Bulog menggelar operasi pasar murah komoditas beras medium di 5 kecamatan. Setelah dari Kecamatan Kademangan, Kanigaran dan Mayangan, kali ini giliran Kecamatan Kedopok yang diserbu warga, Kamis (16/2).
Operasi pasar murah beras medium yang digelar selama tiga hari dari tanggal 16, 17 dan 20 Februari 2023 diperuntukkan bagi warga yang memiliki kartu pendalungan, kartu bestari dan UMKM yang telah mendapat BLT akibat kenaikan harga BBM. Total 724 warga yang tersebar di 6 kelurahan di wilayah Kecamatan Kedopok yang mendapat beras murah dengan harga Rp 43 ribu per 5 kg.
“Beras menjadi makanan pokok masyarakat, sehingga dari kenaikan harganya menjadi penyumbang inflasi. Maka melalui operasi pasar murah beras medium akan mampu menekan inflasi tersebut. Kami harap masyarakat tidak khawatir atau resah karena kami sudah menyiapkan sesuai data,” ujar Syaiful Syarifudin Analis Perdagangan DKUP.
Syaiful tidak memungkiri, pasti ada masyarakat yang belum memiliki kartu pendalungan, kartu bestari dan UMKM yang belum masuk data penerima BLT yang juga ingin membeli beras medium dengan harga murah ini. “Kami menunggu hingga akhir jam operasional pasar murah, jika masih ada sisa beras maka warga bisa datang dengan membawa KTP sesuai dengan wilayah kecamatan. Karena sekarang di Kecamatan Kedopok, ya harus warga Kecamatan Kedopok. Kami dan Bulog siap membantu,” ungkapnya.
DKUP Kota Probolinggo terus memantau perkembangan pasar terutama pada item sembako yang mengalami kenaikan harga. Serta tetap menjalin koordinasi dan kerja sama dengan Bulog untuk akses ketersediaan sembako.
Sartini, warga Kelurahan Kedopok mengaku senang dengan adanya operasi pasar murah. Baginya, kegiatan seperti ini perlu diselenggarakan lagi karena membantu masyarakat yang kurang mampu. “Alhamdulillah, jadi terbantu. Semoga ke depan ada lagi seperti ini, jadi bisa lebih murah,” harapnya.
Sementara itu, Camat Kedopok Imam Cahyadi mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk masyarakat kurang mampu. “Kami berterimakasih, kegiatan ini dapat mengurangi beban masyarakat terutama menghadapi harga kebutuhan pokok yang terus naik. Mudah-mudahan ke depan kegiatan ini bisa lebih luas lagi,” ujarnya.
Selaku aparat pemerintah, pihaknya berusaha memfasilitasi warganya yang belum memiliki kartu pendalungan, kartu bestari dan E-UMKM agar masyarakat yang terdampak atau kurang mampu dapat terbantu melalui kegiatan operasi pasar murah seperti ini.
“Dengan kondisi pasca pandemi, tidak menutup kemungkinan warga terdampak secara ekonomi sehingga kami akan terus lakukan pendataan dan diusulkan melalui mekanisme yang telah ditetapkan. Agar masyarakat benar-benar terbantu dengan kegiatan pasar murah ini,” terangnya. (mir/fa)