MAYANGAN - Hari kedua pelaksanaan Semipro 2023 di Alun-alun Kota Probolinggo, pada Minggu (9/7) sore tetap ramai dipadati pengunjung. Warga berkerumun di sekitar panggung utama di sisi utara untuk menikmati tampilan seni dari sejumlah sekolah dasar dan TK (Taman Kanak-Kanak). Tari-tarian seperti tari gerak dan lagu, tari wonderland, tari semut, pantomime hingga seni bela diri berhasil menghibur pengunjung yang memadati segala sudut Alun-Alun Kota Probolinggo.
Menjelang malam tampilan tari saman, seni pencak silat dan persembahan lagu-lagu dari Selaras Band turut mewarnai hiburan di hari ke-2 penyelenggaraan Semipro 2023. Tentu hal ini menambah semarak penyelenggaraan Semipro yang dirasakan bukan hanya warga Kota Probolinggo, namun juga yang datang dari kabupaten sebelah. Sri Lestari warga Karanganyar, Paiton, Kabupaten Probolinggo salah satunya. Wanita 44 tahun Itu datang bersama dengan suami dan kedua puteranya. “Senang sekali bisa datang ke sini bersama dengan keluarga, apalagi ini momennya pas dengan anak-anak libur sekolah. Tidak khawatir pulang larut malam karena bisa puas menikmati suguhan Semipro 2023,” tuturnya.
Sementara itu ditemui usai mengisi Tari Wondrland, Bunda Ike Aulia, salah satu wali murid TK IT Bintangku Sumber Taman menuturkan anaknya tidak mengalami kesulitan tampil walaupun hanya tiga kali latihan saja dengan 10 penari lainnya. “Senang dan gembira, baru pertama kali ini tampil. Terimakasih sudah diberikan kesempatan untuk tampil. Ke depannya semoga Semipro semakin bagus dan meriah,” harap Bunda Ike.
Adapun kemeriahan lainnya tampak di Probolinggo Jaman Biyen, yaitu stand-stand yang diisi perangkat daerah Pemerintah Kota Probolinggo hingga masyarakat yang tergabung dalam UMKM dan usaha dalam pelayanan publik. Meri Jumanita, guru Pondok Pesantren (PP) Azidan Kademangan ditemui di stand One Product One Pesantren (OPOP) ini menjelaskan jika standnya menyuguhkan karya dan kerativitas santri. Dari 32 PP hanya ada sekitar 13 PP saja yang didata dan tergabung dalam pemenuhan OPOP Semipro 2023. “Ada mamin, ada juga lukisan dan batik. Semuanya telah teruji produknya, baik itu label halal, P-IRT, kode produksi dan juga nama tokonya,” jelasnya.
Melalui gelaran Semipro ini ia mengaku bersyukur OPOP dikenal oleh masyarakat. Terbukti menurut penuturannya semalam produknya banyak yang laku terjual.
Ada juga Pokdarwis Ngabek Tiluhur Kanigaran melalui wakil ketuanya Wiyono yang memamerkan makanan minuman jajanan lawas, seperti ketan keratok, apang, basreng, nduk-sunduk, nang-ginang. Selain itu ada kerajinan batik yang dijual mulai harga Rp 10 ribu. “Kalau kain batik dijual mulai Rp 150 ribu. Sangat antusias sekali masyarakat membeli jajanan lawas, kemarin habis ludes terjual dan kain saya juga laku 2 lembar, lumayan,” terangnya.
Ia berharap gelaran Semipro terus berlanjung hingga tahun-tahun mendatang. Diakui olehnya jika Semipro merupakan ajang promosi untuk produk-produk UMKM agar lebih dikenal masyarakat luas. “Mudah-mudahan oleh pemerintah kota diselenggarakan lagi karena ini sangat membantu perekonomian UMKM kita,” harap pemilik Rumah Batik TRInIL di area Mastrip ini.
Ia juga menunjukkan produk andalan miliknya. Yaitu tutup gelas yang dihias dengan kain perca batiknya. Ia membungkusnya dengan tas berbahan karton. “Kita kan sudah ada rapat-rapat kecil dan kita sudah sosialisasikan untuk pengurangan pemakaian plastic sehingga bungkus souvenir pakai tas karton. Namun kita juga mesti pelan-pelan juga tidak mungkin langsung. Karena kemasan-kemasan ini juga, beberapa masih memakai plastik. Untuk merubah kebiasaan itu kita pasti ikut turut serta mensosialisasikan,” pungkasnya. (dy/qie)