KANIGARAN – Hijrah Hapus Tato gelaran Laznas Dewan Dakwah yang mendapat dukungan dari Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, sukses digelar di Kota Probolinggo. Tercatat selama dua hari (4-5/6), ada 80 orang baik laki-laki dan perempuan yang mengikuti kegiatan tersebut di Rumah Dinas Wali Kota.
Dewan Syuro Dewan Dakwah Kota Probolinggo Teguh Susetyo didampingi penyelenggara mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya atas fasilitasi yang telah diberikan. “Kota Probolinggo dipilih menjadi salah satu kota jujugan dari wilayah Jawa Timur bagian timur dan sekitarnya, karena antusias yang besar dan fast respon dari tuan rumah yang ramah, dengan jaminan support fasilitasi rumah dinas. Makanya tidak heran kalau penyelenggarannya sudah sampai empat kali. Semoga Kota Probolinggo semakin jaya, berkembang lebih baik, dan lebih baik lagi dari sebelumnya,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Dakwah Kota Probolinggo, Wahyudi menjelaskan, tak hanya sekadar menghapus tato, mereka juga dibekali ilmu dasar ibadah amaliyah, agar istiqomah dalam berhijrah. “Betul-betul niat berhijrah, memiliki hafalan surat pendek, dan mau dibina agar tetap istiqomah dalam meraih hidayah,” jelasnya.
Wahyudi menambahkan, untuk menghapus tato paling tidak memerlukan 4 kali laser. Sehingga peserta harus datang minimal 4 kali untuk membersihkan tubuhnya dari tato. Meski pelaksanaannya hanya berlangsung 2 hari, informasi ini pun menyebar dengan cepat. Bahkan banyak peserta yang berdatangan dari luar kota. Seperti Surabaya, Jember, Malang, Lumajang dan Kabupaten Probolinggo
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang datang meninjau pelaksanaan yang dilaksanakan di salah satu ruang rumah dinas mengatakan, kegiatan ini dirasakan sangat besar manfaatnya dan membantu bagi orang-orang yang ingin menghapus tato. Ia pun mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Dewan Dakwah.
“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Probolinggo merespon serta mengapresiasi kegiatan ini dengan memberikan fasilitas di rumah dinas untuk bisa dijadikan tempat pelaksanaan hijrah hapus tato,” katanya.
Melihat animo besar dari masyarakat sekitar terhadap pelaksanaan ini, orang nomor satu di Kota Seribu Taman itu pun berharap, pelaksanaannya bisa dilanjutkan kembali. “Di awal kita mulai, antusias luar biasa sudah ditunjukkan. Saya melihat, itu sangat penting dan sangat membantu pastinya. Untuk itu saya berharap kegiatan ini bisa kontinu dilakukan di wilayah Kota Probolinggo dengan sasaran siapa pun yang mau menghapus, kita layani,” tegasnya.
Lagi-lagi terbukti, pada pelaksanaan di hari kedua ini, ada pasangan lansia yang semangat menghapus tato. Ialah Amir dan Emilia berasal dari Surabaya. Keduanya pun terlayani dengan baik tanpa membeda-bedakan satu peserta dengan peserta lainnya.
Emilia menceritakan awal mula ia dan suami memutuskan membuat tato di masing-masing punggung mereka. “Sudah lama (punya tato ini). Jadi saya mentato nama dia, begitupun sebaliknya (suami mentato nama Emilia, di punggungnya). Hanya nama saja, nggak ada embel-embel lain. (pada waktu itu, mengabadikan nama pasangan di tubuh itu) Rasanya keren aja gitu, ” tuturnya saat ditanya apa alasan mentato waktu itu.
Seiring berjalannya waktu, keduanya kemudian menikah dan berkesempatan menginjakkan kaki ke tanah suci Makkah pada tahun 2018 lalu. Sejak saat itu keduanya mendapat pencerahan dari kajian yang diikuti bahwa hukumnya haram. Emilia awalnya ragu untuk menghapus tetapi sang suami terus meyakinkannya.
Akhirnya, berbekal info tentang Hijrah Hapus Tato di Kota Probolinggo yang didapat melalui media sosial, keduanya pun mendaftarkan diri secara online. “Alhamdulillah, gratis tis. Terima kasih Bapak Wali Kota untuk fasilitasi ini, khususnya untuk kami yang notabene bukan warga bapak, juga bisa diterima dengan baik. Semoga berkelanjutan dan sukses terus,” pungkasnya. (es/fa)