Indeks Inovasi Daerah Meningkat, Pemkot beri Piagam Penghargaan

2023

KANIGARAN – Predikat Kota Probolinggo dalam Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2023 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dari raihan predikat “inovatif” di tahun 2022, tahun ini menjadi “sangat inovatif”. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah inovasi yang berhasil didaftarkan melalui aplikasi IID besutan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sebagai informasi, Kota Probolinggo mengirimkan data 58 inovasi di tahun 2022 dan menjadi 75 inovasi di tahun 2023. Atas capaian prestasi itu, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang), memberikan piagam penghargaan bagi 10 inovasi terbaik. Penghargaan itu disampaikan Sekda Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati pada Rabu (22/11) siang di Puri Manggala Bhakti kantor wali kota setempat.

Disampaikan oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Litbang, Pulung Amari Cahyo, penetapan 10 penerima piagam penghargaan tersebut didasarkan dari nilai kematangan yang diperoleh di aplikasi IID. “Hasil seleksi inovasi yang masuk dalam pemberian penghargaan 10 terbaik ini diurutkan dengan nilai kematangan yang ada pada aplikasi dari Kementerian Dalam Negeri,” terang Pulung.

Adapun 10 penerima penghargaan dari urutan pertama yakni, inovasi Si Ijol dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan nilai kematangan 103, berikutnya Portal Emas dari Diskominfo dengan nilai kematangan 101, Siap Maspro dari BPBD dengan nilai 97, DOU ASN dari BKPSDM dengan nilai 97 dan Pro Hadi dari Bappeda Litbang dengan nilai 95. Selanjutnya di urutan keenam E-SPTPD dari BPKAD dengan nilai 95, inovasi Wonoasih Trans dari Kecamatan Wonoasih dengan nilai 94, Kartu UMKM dari DKUP dengan nilai kematangan 92, Teman Bahagia dari Puskesmas Kanigaran dengan nilai 91 dan kesepuluh inovasi Si Pinter dari SDN Sukabumi 2 dengan nilai kematangan 91.

Sekda drg Ninik Ira WIbawati pun mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat kepada para penerima piagam. Sekaligus berpesan kepada para kepala perangkat daerah inovator agar mempublikasikan inovasi yang sudah berjalan kepada masyarakat melalui website dan sosial media. “Mohon sekali lagi kepada kepala perangkat daerah seluruh kepala OPD mohon dimonitoring website ini, apakah selalu aktif atau tidur. Jangan sampai isinya hanya foto kegiatan saja, bagaimana masyarakat bisa tahu kinerja setiap perangkat daerah kalau websitenya saja tidak informatif,” pesan Sekda Ninik.

Ke depan, untuk meningkatkan motivasi para ASN dalam berinovasi, Sekda Ninik juga menyampaikan rencana tambahan pemberian insentif bagi inovasi yang lolos di level nasional maupun regional. “Melalui Bappeda Litbang sudah ada inisiatif mengubah Perwali Nomor 50 Tahun 2018 tentang Inovasi Daerah. Saya minta ada tambahan reward berupa TPP bagi setiap inovator atau ASN yang memiliki inovasi. Ini agar bisa dijadikan sebagai penyemangat agar kita terus bisa mengembangkan kreatifitas untuk mempercepat layanan publik,” jelas Sekda di depan seluruh undangan dari kepala dinas, camat dan lurah se-kota.

Turut mendampingi Sekda Ninik yakni Asisten Administrasi Umum Retno Fadjar Winarti beserta Kepala Bappeda Litbang Diah Sajekti Widowati Sigit. (dp/qie)

BAGIKAN