KANIGARAN – Sebagai upaya untuk menjaga stabilitas keamanan daerah, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Konflik Sosial (PKS), di ruang Command Center kantor Wali Kota Probolinggo. Giat yang berlangsung Senin (24/7), sekira pukul 8 pagi itu, dibuka oleh Sekretaris Daerah drg Ninik Ira Wibawati.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat yang ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat di wilayah Kota Probolinggo. Patut kita syukuri bahwa situasi dan kondisi Kota Probolinggo terpantau aman dan kondusif,” jelasnya.
Sekda Nini pun mengatakan, hal ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik semua komponen. Meski demikian ia mengingatkan untuk setiap elemen masyarakat waspada terhadap kelompok-kelompok intoleran yang menginginkan agar Kota Probolinggo tidak kondusif.
Untuk itu, tegasnya, sinergi dan kolaborasi semua komponen masyarakat terus ditingkatkan agar stabilitas keamanan Kota Probolinggo tetap terjaga. Hal itu cukup beralasan, pasalnya mengingat tahun 2024 mendatang ada pemilu serentak. “Saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan Pemilu tahun 2024, agar demokrasi dapat berjalan dengan baik,” ajaknya.
Di sisi lain, lanjutnya, tantangan yang dihadapi kian besar. Di mana kemajuan teknologi seperti saat ini, memudahkan masyarakat berinteraksi melalui media sosial yang memungkinkan melakukan politik adu domba, black campaign, menyebarkan berita hoax yang dapat merugikan orang lain. Hal-hal tersebut merupakan pelanggaran. Ia pun menyerukan agar politik identitas untuk menyerang lawan politik harus dihindari. “Apalagi yang menyangkut tentang agama dan sara, jangan sampai dijadikan alat untuk pemenangan calon yang didukung,” katanya mengingatkan.
Ia pun mengajak komponen masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. “Mari kita jadikan medsos sebagai sarana untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga pemilu dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Mari kita perkuat persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama mensukseskan pemilu 2024,” serunya.
Pada kesempatan itu, Sekda perempuan pertama di Kota Probolinggo ini juga menyampaikan bahwa saat ini harga kebutuhan masyarakat khususnya harga pangan relatif stabil. Begitu juga ketersediaan di pasaran tercukupi dan aman. Namun ada beberapa komoditas yang harganya merangkak naik, di antaranya bawang putih dan gula pasir. Pemkot sendiri terus berupaya mengendalikan agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat memicu terjadinya inflasi.
“Kepada TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah,red), agar melakukan pemantauan secara rutin ke pasar-pasar, untuk memastikan pasokan tetap terjaga. Lakukan langkah-langkah antisipasi apabila diperlukan, sehingga tidak terjadi kelangkaan barang yang berdampak pada melonjaknya harga yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pasca dicabutnya status pandemi Covid-19, pemkot melaksanakan berbagai kegiatan. Baik di bidang olah raga, seni, budaya, hiburan maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mendorong mobilitas masyarakat. Sehingga berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat.
“Semipro baru saja kita laksanakan. Insyaallah, Cokro fair akan dilaksanakan bulan Agustus dan Hadi Pro dilaksanakan bulan September. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan mengangkat ekonomi masyarakat khususnya UMKM, sehingga akan meningkatkan keserjahteraan,” tuturnya.
Sementara itu, perihal cuaca dan kondisi iklim, berdasarkan data yang diolah Pusdalops BPBD Kota Probolinggo, suhu harian di Kota Probolinggo berkisar antara 25?c – 32?c. Kecepatan angin berkisar antara 10 – 15 km/jam, yang biasa disebut musim angin gending, yang terjadi antara bulan Juli-September. Sehingga berpotensi terjadi kebakaran dan angin kencang yang dapat mengakibatkan pohon tumbang.
“Saya acungi jempol untuk tim BPBD, Satpol PP dan DLH, selalu semangat dan on call, terima kasih. Juga saya imbau masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati terhadap fenomena alam tersebut. Perlu saya ingatkan juga, sesuai dengan prediksi BMKG, tahun ini akan terjadi musim kemarau lebih kering disebabkan karena adanya potensi el nino. Sehingga memicu terjadinya kondisi kekeringan di wilayah Indonesia secara umum,” imbaunya.
Tampak mengikuti giat rutin tersebut, Kasdim 0820 Probolinggo, Mayor Czi Slamet Wahyudi, Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Subiyantana, perwakilan Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri, Asisten dan Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se Kota Bayuangga, baik langsung atau virtual. (es/qie)
