Kaya Ragam Budaya dalam Nigeren Culture Festival

2023

KANIGARAN - Ragam budaya kaya warna disuguhkan apik oleh masyarakat Kelurahan Kanigaran. Kesenian tari, drama, musik serta bela diri menghibur pengunjung yang sengaja datang di acara Nigeren Culture Festival pada Jumat (22/9) malam. Tak ketinggalan 60 stan UMKM dan pasar rakyat melengkapi kemeriahan festival yang digelar di Taman Maramis itu.

Seperti yang dikatakan oleh Ketua Kelompok Masyarakat Sriti Mandiri Kelurahan Kanigaran Achmad Nuryasin selaku penyelenggara acara, diadakannya festival ini sarat akan banyak manfaat. Di antaranya sebagai sarana promosi dan pemasaran produk kesenian sekaligus produk kuliner khas Kanigaran. “Memperkenalkan berbagai macam kesenian tradisional, memasarkan produk hasil kesenian, (sekaligus) mempromosikan kuliner produk UMKM Kelurahan Kanigaran,” terangnya.

Mewakili Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan.dan Sumber Daya Manusia Surya Darmawati mengatakan bahwa kesenian berperan penting sebagai jembatan setiap masa. Terlebih, Kota Probolinggo juga dikenal memiliki ragam kesenian yang perlu untuk dilestarikan. “Jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa kini dengan masa depan. Kota Probolinggo adalah kota yang memiliki potensi yang luar biasa, baik dari segi sumber daya manusia maupun alamnya. keragaman potensi tersebut haruslah dimaksimalkan agar generasi muda kita tidak lupa akan akar budaya daerahnya,” ucapnya.

Staf Ahli Surya juga mengajak masyarakat untuk menjadikan potensi kesenian ini sebagai modal membangun generasi muda yang berkualitas. “Melalui event ini saya mengajak seluruh warga Kota Probolinggo untuk selalu memelihara dan menjaga keberagaman budaya sebagai modal untuk membangun generasi muda yang berkualitas dan kompetitif,” kata Surya.

Mengusung tema "Bingkai Keberagaman Budaya Kelurahan Kanigaran Guna Melestarikan Budaya Lokal yang Hebat dan Handal", banyak kreasi ditampilkan warga Kanigaran di panggung festival. Di antaranya hadrah, parodi lawak, angklung jalanan, tari tradisional, pencak silat, pentas bahasa isyarat, dan tari kreasi serta musik akustik. Tak ketinggalan sajian kuliner lengkap tersedia di pasar rakyat, bazar UMKM dan galeri Live Cooking.

Salah satu penampil acara dari anggota tim Punakawan, Tabah Luh Penatas menceritakan mengenai kesenian yang akan dipertunjukkan. Yakni cerita karakter pewayangan khas Jawa dalam kehidupan sehari-hari lengkap dengan tokoh Gatotkaca. “Menceritakan lawakan Punakawan, ada Gatotkaca juga, mengambil dari cerita Jawa, pakai bahasa Jawa, (tetapi) karena disini kan tampilnya di Kota Probolinggo nanti diselingi pendalungannya,” kata Tabah yang kali itu bersama 27 orang tim pendukung Punakawan dari Komunitas Aku Cinta Budaya Nusantara.

Sementara itu, Misnayah warga Kelurahan Kanigaran yang datang bersama anaknya merasa senang ada hiburan festival seperti ini. “Senang, kan ibuk sudah tua, ya seneng aja, tadi kesini jam 6 sudah sholat magrib, mau nonton semua acara,” ucap Misnayah.

Turut hadir di lokasi acara, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Fitriawati, Kepala Dinas LIngkungan Hidup Retno Wandansari, Camat Kanigaran Agus RIanto, Lurah Kanigaran serta perwakilan tokoh masyarakat setempat. (dp/qie)

BAGIKAN