MAYANGAN - Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Petanque 2023 se-Jawa Timur resmi digelar di Kota Probolinggo. Itu diketahui saat seremonial giat tersebut dibuka langsung oleh Ketua KONI Kota Probolinggo Rahadian Juniardi, tadi malam (9/5), di area Pelabuhan Tanjung Tembaga, Mayangan.
Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kota Probolinggo Hakam Basori mengatakan dari 5 kali event Kejurprov, sudah dua kali Kota Probolinggo dipercaya sebagai tuan rumah. “Dari lima event Kejurprov, dua kali dilaksanakan di Kota Probolinggo. Yang Alhamdulillah pada pelaksanaan ketiga, kami keluar sebagai juara umum. Tentunya, ini menjadi cambuk untuk mempertahankan,” katanya.
Ia juga menyampaikan, Kejurprov Petanque rencananya akan berlangsung selama 4 hari, mulai hari ini sampai dengan Minggu (10-14/5) mendatang. Sebanyak 32 kontingen yang mendaftar membawa total 320 atlet kebanggaan ditambah 80 official dari masing-masing perwakilan daerah di Jawa Timur, berlaga dengan 13 nomer pertandingan.
Seperti diketahui, Berdasarkan catatan data KONI, jumlah kontingen yang berpartisipasi pada laga kali ini mengalami peningkatan peserta bila dibandingkan dengan pelaksanaan tahun 2018 lalu. Kejuaraan ini sekaligus merupakan ajang seleksi untuk melahirkan atlet-atlet terbaik yang kemudian diharapkan dapat bersaing dan berprestasi di kejuaraan multi event, seperti Porprov ke VIII Jawa Timur 2023 dan PON XXI 2024 mendatang.
Ketua KONI Kota Probolinggo Rahadian Juniardi mengaku bangga sekaligus sebuah kehormatan ketika mendapat amanah sebagai tuan rumah kejuaraan petanque Jawa Timur. Hal itu tak terlepas dari dukungan Pemerintah Kota Probolinggo dan Pengprov FOPI Jawa Timur.
Ia berharap para peserta bisa mengikuti seluruh rangkaian giat dengan menjunjung tinggi sportifitas, melahirkan atlet-atlet nasional, sekaligus bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk mengikuti ajang serupa di tingkat nasional dan internasional.
“Saya juga berharap dari cabor ini banyak berkontribusi atau menyumbang medali untuk kontingen tuan rumah. Dengan adanya Kejurprov di kota sendiri, ini menjadi nilai plus, menaikkan kepercayaan diri, meningkatkan motivasinya untuk menghadapi Porprov 2023,” harapnya.
Tim Official Kabupaten Sidoarjo Ricco mengaku untuk mempersiapkan penampilan 10 atlet terbaiknya, pihaknya melakukan latihan setiap hari dengan menjaga pola makan, tidur dan juga menerapkan strategi-strategi meraih kemenangan di Kejurprov kali ini.
“Optimis menang, sesuai semboyan petanque, satu boka sejuta saudara. Satu bosi sejuta prestasi,” ujarnya.
Welcome Party Penuh Kekeluargaan
Usai seremonial berlangsung, para perwakilan peserta dan official pun kemudian diminta bergeser ke sebelah utara venue acara. Di sana, para undangan berkumpul untuk menikmati kehangatan suasana malam bertajuk Welcome Party.
Pertama, Ketua KONI Kota Probolinggo dan rombongan menyaksikan tampilan duo penari dari Sanggar Air yang menyuguhkan tarian selamat datang. Suasana semakin menghangat ketika penampil berjumlah 3 orang penari ini menghibur undangan dengan gerak tari yang luwes dengan sesekali diselingi gerakan yang menimbulkan gelak tawa.
Ada pula tampilan dari band lokal yang membawakan beberapa lagu yang tengah hits. Seperti Rungkad, Ikan Dalam Kolam, Sally, Tiara, Dan.
Ditemui usai sesi ramah tamah, Ketua Harian FOPI Jawa Timur Nur Kholis mengapresiasi pelaksanaan kali ini. Pasalnya animo pada Cabang Olahraga (Cabor) Petanque perhelatan tahun ini terbilang terbesar dalam sejarah Kejurprov. “Kalau pelaksanaan yang lalu, diikuti enam belas sampai tujuh belas tim. Kali ini sudah tiga puluh dua dari tiga puluh empat kabupaten kota yang ada Pengkab dan Pengkotnya, se Jawa Timur. Terimakasih atas kehormatan yang diberikan,” ucapnya.
Ia menambahkan petanque merupakan bentuk permainan olahraga akurasi atau ketepatan yang tujuannya melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut cochonet. Adapun nomor yang dipertandingkan yakni shooting, single man, single women, double man, double women, triple man, dan triple women.
Permainan ini, ungkapnya, terus mengalami perkembangan yang signifikan dan bahkan menjadi kekuatan terbesar atlet di Indonesia, khususnya wilayah Nangroe Aceh Darussalam dan Jawa Timur. Ini menunjukkan pembinaan petanque di Jawa Timur cukup besar. Apalagi di ajang kali ini juga ada partisipasi atlet nasional yang dikarenakan satu dan lain hal, tak jadi berangkat SEA GAMES di Kamboja.
“Ada dua cabor yang tertunda, yakni petanque dan floor ball. Insyaallah jika melihat perkembangan petanque di Jawa Timur yang seperti ini, kami optimis, akan ada yang mewakili Indonesia dalam ajang internasional pada tahun yang akan datang,” terangnya. (es/uby)