KANIGARAN - Secara umum, situasi Kota Probolinggo pada bulan September terpantau aman dan kondusif. Namun ada beberapa poin yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, seperti stabilitas keamanan menjelang pemilu tahun 2024 serta kenaikan harga beberapa komoditas pangan. Itulah fokus materi yang dibahas oleh Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial dalam rapat koordinasi yang digelar Rabu (27/9) pagi di Command Center.
Memimpin rakor, Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati mengatakan, meskipun kondisi relatif tidak ada ancaman, namun dirinya tetap menghimbau agar selalu waspada. Utamanya terhadap kelompok-kelompok yang mengganggu keamanan ketertiban masyarakat. “Perlunya mewaspadai keberadaan kelompok-kelompok intoleran, ajaran tertentu yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” terang sekda yang hadir bersama jajaran forkopimda.
Terkait kenaikan harga kebutuhan pokok, sekda perempuan itu juga menyampaikan apresiasinya kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Bulog setempat atas strategi yang dijalankan dalam rangka pengawasan dan pengendalian harga pasar. “TPID berkoordinasi dengan Bulog yang secara rutin melakukan pemantauan dan survey stok secara rutin ke pasar-pasar memastikan bahan pokok tetap terjaga. Bulog sudah hadir terkait dengan program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ini sehingga masyarakat masih bisa memanfaatkan terkait dengan harga beras yang semakin melonjak,” katanya.
Sementara itu, melihat semakin hangatnya kondisi jelang agenda pemilu serentak, Dandim 0820 Letkol ARM Heri Budiasto menghimbau kepada peserta rakor untuk tetap menjaga kondusifitas yang sudah baik ini. Dirinya mencontohkan caranya melalui sinergi dengan berbagai lapisan masyarakat. “Caranya bagaimana, dari sisi saya tetap minta saran dan masukan dari banyak pihak, sudah banyak juga dari pihak Kodim itu ada teman-teman kita yang dari wartawan, kemudian dari nelayan dari petani bahkan pegiat transportasi yang kemarin saya sampaikan,” himbau Dandim Heri.
Arahan selanjutnya dari Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani yang menyatakan kesiapan kepolisian dalam mengawal keamanan Kota Probolinggo melalui program Asta Siap. “Di kepolisian dalam rangka kesiapan pengamanan pemilu 2024 ini, ada delapan kesiapan disebutnya Asta Siap, enam diantaranya itu berasal dari internal kepolisian yang menyiapkan, namun dua diantaranya dari delapan ini itu berasal dari eksternal yaitu dari situasi kamtibmas dan kesiapan masyarakat.” jelas Kapolresta Wadi.
Anggota forkopimda lainnya juga turut memberikan petunjuk. Yakni dari Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Tesar Yudi Prasetya. Dirinya memberikan perhatian pada dampak terjadinya fenomena alam seperti angin gending yang dapat mempengaruhi target pembangunan infrastruktur fisik di wilayah Kota Probolinggo. “Supaya waspada karena fenomena angin gending ini masih belum selesai dan sebentar lagi memasuki musim hujan, biasanya kalau sudah hujan turun, kadangkala proses pembangunan agak sedikit lambat, agar dipantau dan waspadai kalau cuaca ini akan dijadikan sebagai alasan untuk meminta adendum perjanjian,” terangnya.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik secara rutin menggelar Rakor Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial. Diikuti oleh jajaran Forkopimda serta pejabat dan perwakilan perangkat daerah di lingkungan Pemkot Probolinggo secara daring. (dp/qie)