MAYANGAN – Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Wali Kota Probolinggo ke 17 H Soeprapto tutup usia. Mantan wali kota yang menjabat pada tahun 1993- 1998 itu menghembuskan nafas terakhirnya di RS Lavalete Malang, Senin (20/3) petang. Ia meninggal sehari sebelum tanggal kelahirannya.
Ester Banuwati, keponakan yang tinggal bersama keluarga almarhum sejak tahun 1993 itu menuturkan karakter pakde-nya. "Bapak terkenal sangat tegas, Bapak itu orangnya disiplin, Bapak itu orangnya perfect, sangat keras, entah itu dengan putranya, entah dengan stafnya, entah dengan siapapun, beliau itu keras, tapi yang jelas, setelah kami dewasa mengerti bahwa tujuan beliau bagus,” terang Ester yang diketahui berdinas di Satpol PP Kota Probolinggo itu.
Pemimpin kelahiran Bojonegoro, 21 Maret 1939 itu ditunjuk menjadi Wali Kota Probolinggo oleh Gubernur Jawa Timur kala itu Basofi Sudirman. Dalam masa pengabdiannya mulai tahun 1993 hingga 1998, Ester mengungkapkan berbagai pembangunan tercapai di Kota Probolinggo.
Salah satunya adalah Gedung Kantor Wali Kota Probolinggo yang masih digunakan hingga sekarang. “Termasuk kantor wali kota sekarang, dulu kan kantor kita kumpul dengan DPRD, terus Bapak membangun disitu, itu karyanya Bapak,” ungkapnya.
Diketahui, wali kota yang memulai karir di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur sebagai Kepala Biro Hukum itu, cukup aktif di berbagai organisasi sosial usai purna tugas sebagai wali kota. Satu diantaranya adalah menjadi Ketua Yayasan Gerontologi Abiyoso Kota Probolinggo.
Masih menurut penuturan Ester, dalam beberapa kesempatan, Almarhum Soeprapto beberapa kali sempat beraudiensi dengan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. Membahas mengenai perkembangan yayasan gerontologi yang almarhum besarkan. Bahkan menurutnya, almarhum juga selalu mendukung pembangunan Kota Probolinggo yang semakin pesat.
“Bapak sih mendukung, mendukung semuanya, apa yang dulu belum selesai itu bisa diselesaikan, termasuk jalan tembus Eratex belakang, itu Bapak dulu yang nembus, Bapak mendukung saja, semua apapun setelah Bapak purna beliau mengikuti,” kata Ester sambil menyampaikan pesan terakhir Alm. Soeprapto pada pemerintahan agar tetap menjaga dan memanfaatkan aset-aset yang telah dimiliki Pemkot Probolinggo untuk masyarakat.
Seremonial pemberangkatan jenazah almarhum Soeprapto ke pemakaman, mewakili Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pujo Agung Satrio menyampaikan sambutan. “Beliau adalah orang baik dan berjasa bagi Kota Probolinggo,” tutur Pujo. Pejabat dan staf di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo ikut mengantarkan almarhum Soeprapto.
Kabag Kesra Setda Kota Probolinggo, Andri Purwanto, yang merupakan mantan ajudan almarhum Soeprapto masih ingat kenangan selama bertugas. Andri masih CPNS waktu itu. Di mata Andri, almarhum sosok yang tegas.
“Pak Prapto (panggilan wali kota waktu itu) sangat hafal dengan surat-surat yang masuk ke beliau. Jadi, beliau ingat surat itu disposisinya turun kemana. Padahal kadang kami ajudan dan sekpri lupa,” cerita Andri.
Setelah menjalani berbagai perawatan medis karena penyakit diabetes melitus. Almarhum Soeprapto meninggal dengan meninggalkan dua orang anak dan dua orang cucu. Selamat tinggal Pak Soeprapto. (dp/fa)