Meriah, Pagelaran Seni Budaya di Kelurahan Ketapang

2023

KADEMANGAN–Ratusan warga Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo tumplek blek di Jalan Argopuro pada Minggu Pagi (18/6). Mereka memeriahkan Pagelaran Seni Budaya dengan berbagai macam kostum, riasan, dan kendaraan unik untuk kemudian pawai sesuai rute yang ditentukan.

Tepat pukul 07.00, Camat Kademangan Gofur Effendi melepas pawai yang kemudian mengitari Perumahan Kopian menuju ke arah timur sampai persimpangan empat Puskesmas Ketapang. Selanjutnya rombongan pawai menuju utara ke arah simpang tiga Ketapang. Setelahnya menuju ke arah barat dan belok di gang Damai, untuk kembali ke Lapangan Ketapang.

Plt Lurah Ketapang Deny Chandra Makmurah mengatakan, Pagelaran Seni Budaya yang dilakukan dengan berpawai ini merupakan rangkaian Festival Seni Budaya dan Pariwisata, yang rutin digelar setiap tahun.

“Ada total 12 kontingen yang ikut pawai budaya hari ini. 8 RW dan 3 dari LKK Kelurahan Ketapang, TP PKK kelurahan, dan karang taruna setempat,” jelasnya.
Deni-panggilan akrabnya menambahkan, pawai budaya pagi hari tersebut merupakan ide dari warga kelurahan, “Ini semua warga yang minta, dana swadaya masyarakat sendiri untuk memeriahkan Festival Seni Budaya ini,” ungkapnya.

Tema yang diambil dalam pawai budaya kali ini adalah “Dengan Semangat Pancasila, Kita Lestarikan Kearifan Budaya Lokal”.

Selain pawai budaya, berbagai macam aksi kesenian juga ditunjukkan di sepanjang acara. Sebagai pembuka, ada Tari Dongklak, atraksi karate dan beladiri dari setiap RW. Ada juga Tari Saman yang ditampilkan murid-murid SD setempat.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang hadir membuka acara tersebut menuturkan bahwa festival seni budaya yang melibatkan generasi-generasi muda seperti ini sangatlah bermanfaat agar mereka tidak melupakan warisan budaya.

“Penampilan-penampilan dari adik-adik di Kelurahan Ketapang ini menunjukkan bahwasanya anak-anak di wilayah Kelurahan Ketapang tidak ada yang tidak punya aktivitas yang positif. Sangat bagus sekali, saya juga mengapresiasi panitia dan Pokmasnya yang bisa menggelar acara seperti,” apresiasinya.

Hal menarik yang kemudian disoroti Habib Hadi adalah penampilan dari Kelompok Disabilitas Kelurahan (KDK) Ketapang yang menampilkan seni Hadrah. “Penampilan tadi sangat luar biasa, karena Kota Probolinggo sudah mempunyai impian sejak tahun 2022 dan tahun 2024, insyaallah sudah diresmikan menjadi Kota Inklusi. Prosesnya panjang dan tidak mudah, sejak pencanangan, megikutsertakan warga difabel dalam musrenbang, dan sampai pada hari ini terus berjalan. Lusa insyaallah saya akan memaparkan materi Kota Inklusi dengan tamu dari daerah lainnya, semoga bisa menjadi percontohan untuk kota/kabupaen secara nasional,” jelasnya.

Mantan anggota DPR RI ini juga berpesan bahwa pagelaran ini jangan dijadikan ajang untuk sekedar berkumpul ramai-ramai saja. “T tentunya kita ingin menunjukkan bahwa seni dan budaya juga penting untuk dilestarikan, dan dikembangkan untuk menjadi potensi pariwisata. Saya yakin dengan komitmen masyarakat dalam berinovasi dan mengelola potensi tersebut, pasti bisa,” harapnya.

Ditemui terpisah, Gofur Effendi, Camat Kademangan menambahkan bahwa pagelaran ini selain melestarikan seni budaya, juga mampu memutar roda perekonimian UMKM lokal. “Acara bisa memberikan multiplier effect kepada UMKM dan masyarakat yang berjualan di lokasi kegiatan. Selain edukasi dan hiburan kepada warga Ketapang,” katanya.

Nurali, warga kelurahan RW 5 menyatakan bahwa dirinya dan warga kampung lainnya sangat gembira menyambut pawai budaya. “Warga mulai kemarin sudah melaksanakan bersih-bersih, bahkan sampai dini hari ini, karena lingkungan RW 5 kan menjadi tempat start Pawai Budaya, jadi senang,” tandasnya. (sit/qie)

 

BAGIKAN