KANIGARAN – Pemerintah mencabut status pandemi covid-19 dan memastikan saat ini Kota Probolinggo mulai masuk masa endemi. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kota Probolinggo periode Juli 2023 yang digelar Selasa (27/6) di Command Center. Rakor tersebut dihadiri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, pimpinan dan anggota forkopimda, Plt Kepala Bakesbangpol Titik Widayawati dan diikuti kepala perangkat daerah dan para camat secara virtual.
Keputusan mengakhiri masa pandemi, lanjut Habib Hadi, diambil setelah mempertimbangkan angka konformasi harian Covid-19 secara nasional sudah mendekati nihil. “Di samping itu sesuai dengan hasi survey 99 persen masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi Covid-19. Hal ini patut disyukuri bersama setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020 silam yang mengharuskan kita disiplin mematuhi protokol kesehatan dan membatasi ruang interaksi dan mobilitas,” ucapnya.
Habib pun mengucapkan rasa terima kasih kepada anggota forkopimda dan seluruh anggota Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial yang hadir secara langsung maupun yang mengikuti secara virtual. “Patut kita syukuri bahwa situasi dan kondisi Kota Probolinggo terpantau aman dan kondusif. Hal ini tidak lepas dari sinergitas dan kolaborasi yang baik semua elemen komponen masyarakat, pemerintah, forkopimda, aparat keamanan TNI dan POLRI,” buka Habib Hadi dalam sambutannya.
Meskipun demikian, lanjutnya, masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan terus menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih. Karena virus Covid-19 masih akan tetap ada seperti halnya penyakit menular lainnya yang sudah lebih dulu ada di Indonesia.
Ia berharap pencabutan status ini dapat mendorong mobilitas masyarakat sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di segala bidang. Seperti sektor pariwisata, transportasi, perhotelan, olahraga, seni, budaya dan hiburan. “Sehingga akan mengalami pertumbuhan yang akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat,” harapnya.
Ia juga mengingatkan menjelang iduladha, harga-harga kebutuhan masyarakat khususnya ketersediaan pangan relatif stabil. “Pemerintah Kota Probolinggo terus berusaha mengendalikan agar tidak terjadi lonjakan harga atau inflasi dengan mengadakan gerakan pangan murah serentak secara nasional,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat terkait adanya perbedaan penetapan hari raya iduladha tahun ini. “Saya mengajak agar segenap umat muslim khususnya Kota Probolinggo untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan kebersaan dalam menyambut hari raya iduladha. Mari kita kedepankan sikap toleransi, hormat-menghormati dan meningkatkan ukhwuah Islamiyah,” serunya.
Sementara itu, Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani menyatakan pihaknya masih memiliki vaksin booster kedua sebanyak 5.000 ampul dan dapat dialokasikan untuk masyarakat Kota Probolinggo. (dy/qie)