KANIGARAN - Kedatangan Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin disambut meriah ratusan orang yang hadir di Acara Evaluasi Pertemuan Intervensi Stunting Kota Probolinggo, Selasa (5/12) di Puri Manggala Bhakti. Mereka adalah ibu balita dan balitanya bawah dua tahun (baduta) serta ibu hamil kekurangan gizi kronis (KEK, atau kekurangan energi dan protein).
Mereka hadir guna mendengarkan materi dari Budi Utomo, Laboran dari Laboratorium Kesehatan dan Gizi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan metrinya gizi untuk tumbuh kembang balita. Sebelumnya, para baduta itu minum susu kemasan bersama. Bahkan ada salah satu baduta menikmati susu kemasan dalam gendongan Aminah.
Acara yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dineks P2KB) bekerja sama dengan TP PKK kota itu dibuka Aminah didampingi Kepala Dinkes P2KB dr. Nurul Hasanah Hidayati dan Ketua Pokja IV Utami.
Aminah menjelaskan dalam sambutannya stunting adalah kondisi gagal tumbuh atau terhambat perkembangan pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi. Dimulai dari 1.000 HPK (hari pertama kehidupan). Pada tahun 2023 kasus stunting di Kota Probolinggo sebesar 23.3 persen.
“Dalam rangka mencegah dan menangani stunting, pemerintah berkomitmen mencapai penurunan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2024. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan TP PKK kota melakukan kegiatan intervensi stunting bawah dua tahun (baduta) dan ibu hamil kekurangan gizi kronis,” bukanya.
Pada tahun ini, lanjutnya, rangkaian program kerja yang telah dilaksanakan TP PKK Kota Probolinggo adalah pemberian intervensi berupa PMT (makanan kudapan dan makan siang) yang diberikan kepada 97 baduta dan 13 ibu hamil. Sedangkan sasaran baduta pada 431 anak dengan evaluasi pertemuan intervensi stunting kepada ibu baduta dan ibu hamil kekurangan gizi kronis, untuk melihat perkembangan.
Ia berharap peserta bisa mengikuti program ini sampai selesai sehingga bisa menurunkan stunting dan ibu hamil kekurangan gizi kronis. “Sedangkan untuk kader dan PKK Pokja IV kedepannya bisa lebih intensif lagi dalam pendampingan kepada balita dan ibu hamil yang ada di Kota Probolinggo. Melalui kegiatan evaluasi pertemuan intervensi stunting ini, marilah kita tingkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam upaya penurunan stunting secara berkesinambungan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera dan berkualitas sesuai apa yang kita harapkan bersama,” serunya. (dy/qie)
Berikut rincian wilayah Baduta Stunting dan Ibu Hamil KEK:
NO |
URAIAN |
JUMLAH BADUTA |
JUMLAH IBU HAMIL KEK |
1 |
Kelurahan Mangunharjo |
10 |
2 |
2 |
Kelurahan Mayangan |
12 |
1 |
3 |
Kelurahan Kademangan |
10 |
|
4 |
Kelurahan Kademangan |
12 |
4 |
5 |
Kelurahan Kebonsari Kulon |
12 |
3 |
6 |
Kelurahan Kebonsari Kulon |
15 |
|
7 |
Kelurahan Sumber Taman |
11 |
1 |
8 |
Kelurahan Kareng Lor |
15 |
2 |
JUMLAH |
97 |
13 |