KANIGARAN - Atmosfer berbeda dirasakan saat rutinitas apel pagi dilaksanakan di lapangan belakang SMKN 2 Probolinggo, Senin (29/5). Orang nomor satu Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin hadir di tengah mereka memberikan arahan kepada sekitar 700 siswa kelas X SMKN 2 Kota Probolinggo.
Bukan tanpa alasan, kehadiran Wali Kota Probolinggo hadir dalam apel pagi tersebut untuk melengkapi giat berikutnya, yakni Safari Sekolah Pembinaan Remaja Aminah (Amanah, Inovatif dan Handal), giat perdana yang digagas Pokja 1 TP PKK Kota Probolinggo.
Habib Hadi menjelaskan bahwa apel pagi hari tersebut adalah apel deklarasi Remaja Aminah yang merupakan kolaborasi antara Pemkot Probolinggo, TP PKK Kota Probolinggo, Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo.
“Giat pagi hari ini sesuai dengan mandat yang diberikan Pemkot kepada PKK untuk melaksanakan kegiatan Remaja Aminah, yang mana kita ingin memberikan edukasi dan pemahaman terhadap generasi muda, karena masa depan bangsa tergantung pada generasi muda,” jelasnya.
Habib Hadi mengungkapkan bahwa tantangan dinamika ke depan sangatlah luar biasa, remaja harus bisa memilih dan memilah sesuatu dengan benar, jangan hanya melihat hasilnya saja namun merugikan. “Anak muda sekarang harus bisa melakukan hal positif, bukan untuk mengikuti trend, tunjukkan hal baik.” ungkapnya
Mantan anggota DPR RI tersebut juga mengatakan bahwa kunci keberhasilan dan kesuksesan adalah membuat orang tua bangga. “Salah satu pedoman keberhasilan adalah buatlah orang tua kalian bangga, kalau ada bisa menjaga itu impian anda pasti akan terwujud. Bagaimana cara membuat orang tua bangga? Kita harus menjaga diri dan menjaga sikap,” tegasnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa pemuda sekarang haruslah mempunyai niat dan menjaga diri untuk menolak ajakan negatif. Keberhasilan seseorang juga dapat ditunjukkan dengan hal positif yang dilakukan.
Dalam apel tersebut juga diberikan penghargaan kepada murid-murid yang berprestasi di Tingkat Regional Jawa Timur. Mereka memperoleh juara ketiga, keempat, dan kelima dalam ajang Lomba Kompetisi Sekolah Jawa Timur ke-31.
Habib Hadi pun menyambut baik prestasi tersebut, “saya ucapkan selamat untuk yang sudah berprestasi. Yang lain yang belum berprestasi pasti bisa. Jangan banyak omong, langsung praktek, buktikan" tekannya.
Terakhir, Habib Hadi mengingatkan untuk tidak berkecil hati karena mempunyai latar belakang biasa, “malah dari latar belakang biasa itulah kita mempunyai niat dan keteguhan hati. Jangan memupuskan masa depan karena hal negatif seperti tawuran, pergaulan bebas, dan pemakaian narkoba. Yang penting jangan kecil hati dan jaga diri,” pesannya.
Setelah memimpin apel tersebut, Habib Hadi ditemani kepala sekolah beserta jajarannya melihat gedung SMKN 2 Kota Probolinggo dan meninjau kebun hidroponik yang ditanami sayuran kangkung oleh siswa.
Sosialisasi Remaja Aminah sebagai Edukasi Mengenal Permasalahan Remaja
Tepat setelah apel pagi, giat berlanjut ke agenda inti. Siswa yang tadinya berjumlah 700 orang dikerucutkan menjadi 107 orang untuk mengikuti Safari Sekolah Remaja Aminah.
Giat tersebut dilaksanakan di Ruang Pertemuan SMKN 2 Probolinggo yang terletak di lantai 3. Ketua TP PKK Kota Probolinggo sekaligus istri Wali Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin tampak ceria dan senang menyambut siswa yang terdiri dari siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Kedaraan Ringan.
Aminah Hadi didampingi tim Pokja 1 menyerukan kembali pesan Wali Kota Probolinggo bahwa siswa-siswa yang hadir tersebut ialah aset berharga dalam keluarga, lingkungan, dan juga bangsa. Bahkan seluruh elemen masyarakat bergerak bersama untuk mempersiapkan masa depan mereka, mulai dari pendidikan, kesejahteraan sampai pada kesehatan, fisik maupun mental.
Hal itu dilakukan mengingat banyak pihak tak bertanggung jawab yang mencoba merusak masa depan remaja dengan gaya hidup hedonisme, pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba, “untuk itu kami dari TP PKK hadir di tengah-tengah kalian untuk bersama-sama mencegah dan mengatasi segala permasalahan yang rentan dihadapi,” lanjutnya.
Aminah Hadi berharap kerjasama berbagai pihak termasuk sekolah untuk memberikan perhatian yang serius terhadap siswa-siswi. Ia kemudian mengenalkan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, sebagai wadah untuk membantu mengatasi persoalan remaja. “Karena Puspaga memang disediakan oleh Pemkot untuk anak-anak, mungkin guru-guru, atau siapapun yang mengalami masalah bisa langsung ke sana, karena ada psikolog yang kompeten juga,” ujar Aminah Hadi.
Ketua Pokja 1, Jeti Teguh menuturkan Safari Sekolah merupakan giat yang dianggarkan selama tahun 2023 dengan menyasar 20 sekolah tingkat SMA dan SMP, “kegiatannya sama ya kayak tadi, apel dulu supaya bisa menjangkau semua siswa. Baru nanti yang sosialisasi kita sasar 100 siswa, harapannya mereka akan menyebarkan ke teman-temannya,” tuturnya.
Hadir sebagai narasumber pada giat kali ini Kasat Binmas dari Polresta Probolinggo IPTU Imam Syafii yang menjelaskan tentang pencegahan dan kenakalan remaja. Narasumber lainnya adalah Kabid Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Kota Probolinggo Edi Trisula yang menerangkan tentang wawasan kebangsaan.
Jeti melanjutkan, alasan dihadirkannya narasumber dari pihak kepolisian karena hampir seluruh siswa SMKN 2 Probolinggo adalah laki-laki dan permasalahan yang lebih banyak mereka hadapi adalah kasus kenakalan remaja, seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba. Penekanan wawasan kebangsaan juga menjadi materi penting yang disampaikan, “nanti di sekolah lain kita juga hadirkan narasumber yang berbeda pula,” ungkapnya.
Sementara itu, Ekowati, Koordinator Bimbingan dan Konseling SMKN 2 Probolinggo mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Wali Kota beserta jajaran TP PKK Kota Probolinggo atas terselenggaranya safari sekolah ini, “mudah-mudahan informasi yang disampaikan kepada anak didik kami bermanfaat bagi mereka, memperbaiki akhlak mereka, dan lebih terbuka lagi,” jelasnya.
Perempuan yang disapa Bu Eko ini berharap ke depan bukan hanya siswa dan guru saja yang mendapatkan sosialisasi, tapi orang tua atau wali siswa pun juga harus mendapat edukasi yang sama agar dapat menyamakan persepsi dalam mendidik anak-anak tersebut. (sit/uby)