Kanigaran - Minimnya minat membaca buku di era digital saat ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) memanfaatkan momen Hari Buku Nasional dengan talk show mendongeng untuk anak. Kegiatan yang diikuti oleh taman posyandu di 5 kecamatan se kota ini digelar Selasa pagi (23/5) di Gedung Puri Manggala Bhakti.
Mewakili Bunda Literasi Aminah Hadi Zainal Abidin, Kepala Disperpusip Wahono Arifin membuka acara tersebut. Ia mengatakan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia harus memiliki budaya literasi. Ini merupakan unsur terpenting dan harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
“Budaya literasi tidak serta merta tumbuh dalam keseharian anak. Agar mereka mempunyai karakter yang baik, serta memiliki minat membaca, dibutuhkan peran keluarga. Moral, perilaku, dan sikap prososial juga harus diajarkan sejak dini, karena akan memupuk sifat memahami orang lain dan empati yang sangat tinggi terhadap sekitarnya,”ujarnya.
Ia juga menjelaskan tentang bentuk penerapan prososial oleh orang tua, yang dapat dilakukan dengan mendongeng. Mendongeng akan membentuk rasa ingin tahu, mengembangkan sisi imajinatif anak, serta mengajarkan budi pekerti kepada anak.
“Manfaat lainnya yaitu mendorong anak untuk membaca cerita atau pengetahuan lain terkait dengan cerita yang ingin diketahuinya. Proses pencarian ini akan berdampak pada tumbuhnya minat membaca dan kemampuan memproses informasi sehingga membentuk budaya literasi. Selain itu kebiasaan mendongeng akan melatih anak menjadi pendengar yang baik,” imbuhnya.
Wahono juga menggaungkan gerakan “ayo donasikan buku”, sebagai program yang bisa diikuti oleh seluruh masyarakat. Sedangkan TP PKK Kota Probolinggo yang diwakili oleh Pokja 1, 2, 3, dan 4 berpartisipasi dengan menghibahkan sebanyak 44 buah buku. Secara simbolis buku yang didonasikan tersebut diterima oleh Wahono dan siap disebarkan ke taman baca maupun fasilitas umum.
Selanjutnya, sekira 140 kader posyandu termasuk Tim Penggerak PKK Kota, Kecamatan dan Kelurahan antusias mengikuti talk show hingga usai. Mereka menyimak penjelasan dua orang narasumber
Pertama, Ketua Kampung Dongeng, Arizana Maharany menjelaskan tentang bagaimana cara mendongeng yang baik untuk anak-anak. Wanita yang juga guru di TK ABA I ini menjelaskan bahwa apabila ingin mendengarkan sebuah cerita ada tiga teknik yang harus dikuasai, yakni olah vokal, olah gerak, dan olah media.
“Ketiga teknik tersebut harus dimiliki agar anak-anak tertarik dengan dongeng yang dibacakan dan mengerti alur ceritanya. Apalagi media yang kita miliki hanya sebuah buku, maka kita harus memaksimalkan olah vokal dan olah gerak. Mari jadikan dongeng sebagai wisata imajinasi untuk anak,” urainya.
Sedangkan, Aries Dirgayunita, Psikolog Perkembangan Anak menjelaskan bahwa apabila kita mendongeng, perkembangan sosioemosional anak juga ikut meningkat. “Apabila ada anak mempunyai IQ tinggi, namun sosio-emosionalnya tidak dilatih, anak pun tidak mempunyai kemampuan sosio-emosional tersebut. Sebaliknya apabila anak-anak memiliki IQ rata, perkembangan sosio-emosionalnya pun dilatih dengan baik, maka di lingkungan sekitarnya bisa memiliki kepekaan yang baik pula,” pungkas Aries.
Para narasumber juga merubah mindset agar orang tua mulai rajin mengajak anak-anaknya berwisata ke perpustakaan untuk membaca buku atau bergabung dengan kelas mendongeng. Rata-rata peserta merasa senang dengan kegiatan tersebut, karena alangsung diajak prkatek mendongeng dengan media buku.
“Terima Kasih Disperpusarsip yang sudah memfasilitasi kami dan menambah ilmu tentang mendongeng dan lebih berminat membaca buku,”ujar salah satu kader Taman Posyandu. (Sit/Yul)