Peringati Hari Lingkungan Hidup, Seribu Mangrove Ditanam di Pantai Permata

2023

KADEMANGAN - Jum’at pagi (7/7), Pantai Permata bagian timur ramai dengan orang yang membersihkan sampah, kemudian menanam mangrove. Termasuk Staf Ahli Walikota Probolinggo Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Agus Hartadi yang cukup aktif bergerak menelusuri titik-titik tanam.

Agus bersama pimpinan PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) tengah mengikuti giat Penanaman Seribu Bibit Pohon Mangrove (bakau) dan Clean Up dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2023.

Diikuti ratusan orang lain yang terdiri dari pegawai pemkot, internal PT. KTI, mitra lingkungan, unsur pondok pesantren dan sekolah. Mereka bersiaga sejak sekira pukul 6 pagi.

Ditemui di sela-sela kegiatan, Agus Hartadi didampingi Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa mengajak setiap peserta untuk ikut menjaga lingkungan.

“Mari kita hidupkan kembali dan tanamkan pengetahuan dan pendekatan modern inovatif menuju Kota Probolinggo yang lebih bersih, hijau dan bebas plastik. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” tandasnya.

Sebagai informasi, Pada peringatan HLH Sedunia tahun ini, Program Lingkungan PBB (UNEP) telah mengumumkan Pantai Gading yang menjadi tuan rumah HLH Sedunia dengan tema “Solusi Untuk Polusi Plastik (sollutions to plastic pollution)” dan mengusung kampanye dengan tagar #beatplasticpollution.

Polusi plastik menjadi ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia diproyeksikan oleh UNEP pada tahun 2040 akan ada 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.

Selain memperingati momen HLH yang biasa diperingati setiap 5 Juni, giat tersebut juga bentuk nyata pemerintah dan swasta atas kelestarian lingkungan. Di mana melalui proses ini diharapkan alam bisa kembali lestari serta meminimalisir perubahan iklim. 

“Ini merupakan langkah nyata untuk peduli lingkungan,” kata ketua penyelenggara, Tri Agung.

Selain itu, lanjut Tri Agung, agar Kota Probolinggo terhindar dari bencana alam banjir sekaligus merawat habitat mangrove yang ada di pinggir pantai tersebut. ”Diawali dengan giat Apel pagi, dilanjutkan penanaman seribu (bibit) mangrove, clean up Pantai Permata dan ramah tamah,” ujarnya.

Clean up sendiri merupakan upaya pemungutan sampah yang dilakukan pemerintah, stakeholder terkait dan seluruh masyarakat untuk mengurangi penumpukan plastik yang terbuang ke area pantai. Upaya ini dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan salah satu kebijakan strategis pemerintah, terkait pengurangan penumpukan sampah. Juga solusi untuk menekan laju peningkatan polusi plastik di dunia.

Sementara itu, Direktur PT. KTI Maasaki Hori mengucapkan terimakasihnya atas keterlibatan pihaknya dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkot Probolinggo, khususnya pada kiat ini. “Saya selaku pimpinan mengucapkan termakasih atas support semuanya, dan mohon maaf jika masih ada kekurangan. Kami akan terus berusaha untuk segala perbaikan. Dan bersinergi dengan semua pihak, untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Semoga memberi manfaat yang besar bagi kita semua,” ucapnya. 

Pria asal negeri matahari terbit itu menyampaikan, PT. KTI selaku industri yang berada di pesisir pantai, senantiasa berusaha menjaga kestabilan lingkungan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan penanaman seribu bibit pohon mangrove ini. Pihaknya juga berkomitmen untuk ikut serta melestarikan lingkungan dan tidak hanya berhenti di kegiatan ini.

“Termasuk mendukung penanaman mangrove di bibir pantai sebagai upaya untuk meminimalisir dampak dari kenaikan air laut. Saya berharap dengan penanaman (bibit pohon mangrove) ini dapat melindungi garis pantai dari abrasi. Ke depan, kami juga akan terus menciptakan perubahan positif yang berdampak baik bagi bumi,” terangnya.

Usai apel bersama, ratusan orang itupun lalu dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyisir titik-titik lokasi penanaman mangrove, sekaligus melakukan aksi clean up atau bersih-bersih bibir pantai. Di mana 2 jam kemudian, aksi bersih-bersih pantai di sepanjang bibir Pantai Permata itupun menghasilkan sedikitnya 278 kilogram sampah. (es/qie)

BAGIKAN