Wonoasih - Setelah 27 hari lamanya Program Keaksaraan Fungsional (KF) yang digagas oleh Pokja 2 TP PKK Kota Probolinggo bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat akhirnya tuntas dilaksanakan. Pada Selasa Malam (10/10), sebanyak 120 orang peserta didik pun datang untuk menerima SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara) yang langsung diberikan oleh Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi.
Mila Agus Efendi, Ketua Pokja 2 TP PKK Kota Probolinggo menjelaskan bahwa latar belakang diadakannya Program KF 2023 sebagai bentuk penyelenggaraan pendidikan luar sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah dalam rangka memerangi ketidakberdayaan masyarakat sebagai akibat dari ketidakmengertian dan kemiskinan, “dengan cara memberikan pendidikan dasar, di mana dalam pelaksanaannya difokuskan pada pemberdayaan masyarakat penyandang buta aksara menjadi melek huruf,” jelasnya.
“Tujuannya untuk memberantas buta huruf dan buta aksara melaui program ini dan mengembangkan kemampuan warga belajar dalam keterampilan membaca, menulis, dan berhitung,” imbuh Mila.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi pun hadir untuk memberikan apresiasi kepada seluruh elemen yang mendukung terlaksananya program yang diselenggarakan setiap Senin sampai Jumat, sejak tanggal 5 September 2023.
“Rangkaian KF ini luar biasa, saya melihat peserta yang mengikuti kegiatan ini memiliki rasa bangga kepada negaranya. Nah, dari rasa bangga warganya terhadap negara, pemerintah harus hadir memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan kebutuhan masyarakat. Ditambah dengan adanya, program yang dapat meningkatkan pembelajaran keaksaraan ini ya, itu penting, karena dalam kehidupan ini untuk memutuskan suatu langkah atau kebijakan, yang pertama ya harus bisa baca, karena masyarakat cerdas ciri Kota yang maju,” ucap Hadi Hadi yang disambut riuh peserta didik yang rata-rata berumur 45-59 tahun itu.
Pemilik gelar Doktor itu pun berharap acara yang digagas oleh Dinas Pendiidikan bekerjasama dengan Pokja 2 TP PKK itu menjadi amal jariyah bagi tutor dan pihak penyelenggara, “karena manusia yang bermanfaat bagi orang lain adalah orang yang beruntung. Apa yang dilaksanakan ini terus bisa digelorakan dan ditularkan kepada lingkungan sekitar,” harapnya.
Untuk diketahui, para peserta didik berjumlah 120 orang, terdiri dari 60 orang berasal dari Kelurahan Kedunggaleng, 40 orang Jreben Lor, 10 orang dari Kebonsari Wetan, dan 10 orang dari Kelurahan Mangunharjo. Surat Keterangan Melek Aksara yang dibagikan setara dengan pembelajaran kelas 4 SD.
Salah satu peserta didik, Satik (60) warga Jrebeng Lor sangat senang dengan program pembelajaran ini, “iya rajin ikut, seneng ongguh, dulu bacanya masih dikit-dikit, ga begitu lancar, tapi sekarang sudah lancar, alhamdulillah,” ucapnya berbahasa Indonesia dan dicampur bahasa Madura. (sit/uby)