KADEMANGAN - Di bawah guyuran hujan yang turun sejak sore (6/2), sebanyak 2.179 nahdliyin kontingen asal Kota Probolinggo serentak bertolak dari Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Kelurahan Ketapang, menuju perhelatan akbar peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Ribuan jamaah itu diberangkatkan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setda Kota Probolinggo Wawan Soegiyantono sekira pukul 18.30 WIB.
Tampak mendampingi, Ketua Tanfidyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo Samsur, Dandim 0820 Probolinggo Heri Budiasto, Kapolres Wadi Sa’bani, Ketua MUI KH Nizar Irsyad dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Andri Purwanto.
Ditemui awak media, Asekbang Wawan Soegyantono mengapresiasi keikutsertaan ribuan nahdliyin Kota Probolinggo dalam peringatan momen harlah kali ini. “Pertama, luar biasa, ya. Di tengah guyuran hujan ini mereka nggak patah semangat. Kedua, dengan situasi dan semangat seperti ini, tetep kita harus menjaga fisik kita, perlengkapan apa yang kita bawa. Sehingga pelaksanaan harlah betul-betul hikmat,” katanya.
Ia juga berpesan pada nahdliyin agar menjaga kekompakan dan tetap menjaga nama baik Kota Probolinggo selama kegiatan berlangsung. “Saya pesan, jaga nama baik kota. Sehingga niat baik kita ke sana nantinya sukses dan menjadi catatan amal ibadah,” pesannya.
Didampingi Kabag Kesra Andri Purwanto, ia berharap dari kegiatan ini semuanya berjalan lancar dan membawa manfaat dan berkah bagi Pemerintah Kota Probolinggo. Serta para jamaah yang berangkat diberikan keselamatan sampai kembali lagi di Kota Probolinggo.
Sementara itu, Ketua PCNU sekaligus Kepala Kemenag Kota Probolinggo Samsur mengungkapkan, ribuan jamaah diberangkatkan menggunakan 21 bus, 38 elf dan 11 mobil pribadi. Di Sidoarjo, juga disediakan posko dengan dapur umum serta ambulans yang disiagakan untuk kelancaran selama acara berlangsung. “Ini adalah hajat kita bersama, warga nahdliyin. Mari kita sukseskan acaranya,” tegasnya.
Samsur merinci, ribuan jamaah itu terdiri dari perwakilan PCNU sebanyak 1.615 orang dan perwakilan Kemenag 564 orang. “Sebagian kecil ada yang berangkat besok (hari ini, 7/2) pagi juga, dari madrasah,” jelasnya.
Sebelum dilepas, serangkaian giat sudah dilaksanakan sejak sore hari sebelumnya. Yakni yasinan, istighosah dan doa bersama yang dipusatkan di lingkungan masjid setempat. Ia pun berpesan agar jamaah terus menjaga kesehatan dan saling mengenal sesama rombongan. “Tidak memisahkan diri, jangan sampai lepas. Tetap komunikasi dengan masing-masing koordinator ya, selamat sukses sampai kembali pulang,” tandasnya.
Salah satu warga Nahdliyin asal Jrebeng Kulon, Muhamad Rizal Ali mengatakan ia dan ribuan jamaah begitu antusias berangkat ke Sidoarjo. “Secara personal, saya siapin perlengkapan pribadi, obat-obatan, jas hujan sama payung. Kalo masalah makan, insyaallah kita sudah ada di lokasi,” katanya.
Menurutnya, kesempatan hadir dalam momen ini tidak akan datang 2 kali sepanjang hidup. “Yang namanya cinta itu tidak ada alasan. Tergugah hati karena momen ini menjadi bagian dari sejarah. Toh umur kita ndak bakal sampek ke umur NU yang dua ratus, jadi kenapa tidak kita ikut mengambil peran,” pungkasnya. (es/fa)