KADEMANGAN – Pantai Permata Pilang mendadak ramai dengan balita yang akan mengikuti kegiatan posyandu, Kamis pagi (11/5). Acara tersebut sengaja digelar untuk menyambut Tim Penilai Pelaksana Terbaik PKK Sehat Lestari Berencana Tingkat Provinsi Jawa Timur. Mengingat Kota Probolinggo diwakili oleh Posyandu Flamboyan, sebagai salah satu nominator di Jawa Timur.
Menurut penuturan kader Posyandu Flamboyan, biasanya setiap 6 bulan sekali ada kegiatan posyandu akbar yang dilakukan di Pantai Permata Pilang. Selain sebagai wahana refreshing para kader dan ibu balita, sekaligus mempromosikan potensi wisata di daerahnya.
Ketua rombongan tim penilai, Ulfa Maisaro Suharsono menuturkan jika kehadirannya disambut cukup unik di kota ini. Mereka disuguhi inovasi yang dilakukan Posyandu Flamboyan Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan. Suasana pantai dengan pohon cemara udang sebagai peneduh, terasa nyaman dan menyenangkan.
Ada Pojok Baca Keliling yang disingkat menjadi Poling. Fasilitas ini diberikan saat menunggu antrian pelayanan posyandu, sehingga lebih bermanfaat. Ibu balita disuguhi dengan aneka buku cerita sebagai bahan untuk mendongeng kepada putra putrinya. Sedangkan balita disiapkan alat permainan edukasi yang lucu dan menyenangkan.
Kemudian ditunjukkan pula hasil panen sayur, dari kampung sayur atasi stunting dengan julukan Kasting. Pelayanan posyandu remaja, khusus untuk konsultasi dan edukasi bagi para remaja sekaligus upaya menekan pernikahan dini.
Termasuk sajian makanan dari dapur dahsat (dapur atasi stunting) dengan menu pemberian makanan tambahan (PMT) berasal dari ikan lele. Seperti pentol bakso lele dan dawet lele yang rasanya segar dan tidak amis, sehingga disukai anak-anak. Para dewan juri mencicipi aneka olahan PMT itu, puding hijau yang bahannya daun kelor.
Ada juga Tas THR, tukar sampah dengan tabungan hari raya. Para kader menjual sampah plastik, kemudian hasilnya dikumpulkan uangnya dalam tabungan yang diambil setahun sekali dengan nama THR.
Kemudian secara teknis, tim berdialog dengan kader yang menanganinya. Mulai dari administrasi pelayanan di meja pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan meja pelayanan. Termasuk bagaimana cara mereka menangani balita yang berat badannya turun, maupun upaya kader jika ada warga yang tidak bisa hadir ke posyandu.
“Secara umum kader posyandu sudah mahir menangani permasalahan yang terjadi. Mereka juga kreatif dan pro aktif. Menjadi kader ini bersifat sosial, kita harus mengapresiasi kinerja mereka,” ujar Ulfa Suharsono.
Ketua Bidang IV TP PKK Provinsi Jatim ini juga meminta inovasi pembuatan PMT dari olahan ikan laut diperbanyak. “Posyandu ini dekat pesisir pantai yang ikan lautnya melimpah, maka bagus buat peningkatan kualitas gizi balita. Dibuat yang menarik agar disukai balita, sehingga tidak konsumsi makanan instan,” imbuhnya.
Tujuan lomba ini bukan sekedar melakukan verifikasi lapangan dari hasil presentasi dan laporan yang dikirimkan, namun sekaligus memberikan evaluasi dan masukan bagi para kader posyandu. Lomba ini diikuti oleh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Kategori Kota ada 3 nominator yaitu Kota Batu, Kota Mojokerto dan Kota Probolinggo. Sedangkan Kategori Kabupaten, terpilih Trenggalek, Kediri dan Lamongan. (yul/pin)