MAYANGAN - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terus memberikan edukasi tentang bahaya narkoba, Rabu (13/12) pagi. Kali ini peserta datang dari SMK/SMA/MA di Kota Probolinggo yang terdiri dari 100 pemuda-pemudi. Mereka dengan tertib mengikuti kegiatan yang bertajuk, Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN-PN).
Hadir sebagai pembicara, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan AKBP Erlang Dwi Permata. Erlang mengatakan jika saat ini para pelajar hidup di generasi Z (Gen-Z), di mana kehidupan mereka dipengaruhi oleh cara berpikir yang beragam, bersifat global dan memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat kebanyakan. “Di Gen-Z sendiri masih ada keinginan-keinginan yang sekiranya mau mencoba-coba. Pastinya di umur-umur kalian, kalian memikirkan dan menginginkan sesuatu apa yang sekiranya menjadi tanda tanya,” katanya.
Erlang pun menuturkan jika narkotika sejatinya boleh dipakai dalam pemakaian yang tepat. “Dalam arti dipergunakan untuk ilmu pengetahuan, riset dan pengobatan. Narkotika itu dibutuhkan oleh tubuh bukan dalam tanda kutip, yaitu kesehatan dan ilmu pengetahuan yang tidak boleh disalahgunakan,” tuturnya.
Erlang menegaskan bahwa narkotika itu merupakan kejahatan extra ordinary crime. Yaitu kejahatan yang luar biasa diperlukan suatu penanggulangan. Erlang merinci lebih jauh jika penanggulangan itu dapat dilakukan dengan sangat mudah. “Kalian-lah yang mau atau tidak menyalahgunakannya. Dunia kalian mendapatkan informasi sangat mudah, tidak ada pembatasan saat menggenggam gadget. Lihatlah apa manfaatnya, ada atau tidak manfaatnya. Umur kalian ini sangat muda dan rentan. Tahunya narkoba itu sabu, ganja, ekstasi. Jangan mencoba untuk bertanya-tanya dalam hal penggunaannya,” serunya.
Kepala BNN yang menjabat pada tahun 2017 itu menguraikan efek yang ditimbulkan dari bahaya narkotika, yaitu depresi, halusinasi dan stimulan. “Tapi yang jelas ketiga-tiganya yang paling berbahaya adalah halusinasi. Orang-orang yang ingin hidup enak itu bermimpi dengan mempergunakan atau memakai narkotika dengan berhalusinasi kehidupannya bahagia. Karena di dalam narkotika itu ada yang namanya zat dopamin, berhalusinasi menenangkan memberikan kebahagiaan. Tidak ada itu, semuanya membutuhkan proses (kehidupan). Jadi anak-anakku sekalian, dari 120 orang yang satu tahun ini berada di kantor bapak (menjalani rehabilitasi), seluruhnya dikarenakan tidak mau berproses untuk berlelah-lelah dulu,” tegasnya.
Ia pun mengajak semua para siswa untuk tidak menyia-nyiakan kehidupan dan prosesnya, karena menurutnya apa yang dihasilkan semua itu adalah proses tidak pernah mengingkari sebuah prestasi. “Tidak ada prestasi yang dilalui dengan susah payah, proses itu harus kalian lalui agar kalian terhindar dari hal-hal yang negatif. Bertemanlah yang banyak, setelah bapak melakukan penelitian, menghindari narkotika dengan berteman yang banyak dengan bicara yang positif,” terangnya.
Sementara dilaporkan oleh Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Aries Rachmanto, tujuan giat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa SMK/SMA/MA terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Giat ini juga diisi materi lanjutan bahaya narkotika oleh Alfis Syahri Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Kabupaten Pasuruan yang turut disimak oleh Asisten Administrasi Pemerintahan, Madihah dan Sekretaris Daerah Bidang Sekretaris Bakesbangpol Titik Widayawati dan jajarannya. (dy/qie)