Semarak Pagi Maramis Gerakan Pelaku UMKM Warga Nigeren

2023

KANIGARAN - Warga Nigeren (sebutan warga Kanigaran) punya cara untuk menggerakan pelaku ekonomi. Seperti yang diselenggarakan Pokdarwis Kelurahan Kanigaran, yaitu Semarak Pagi Maramis, Minggu (19/3). “Kita ini melanjutkan Nigeren Konnah sekitar 2 bulan yang lalu, kita mengikuti anjuran bapak wali kota untuk melanjutkan eventnya. Namun yang digelar sekarang ini Semarak Pagi Maramis. Dan ini pelaksanannya hanya dari Pokdarwis Kelurahan Kanigaran saja, tidak ada yang lain,” tutur salah satu panitia penyelenggara Wiyono.

Melihat respon warga yang luar biasa antusias mendatangi Taman Maramis membuat Wiyono yakin nantinya ke depan akan diselenggarakan acara serupa dengan berkolaborasi bersama dengan Pokdarwis se-Kota Probolinggo. Bukan tanpa sebab ia menyatakan demikian, menurutnya dengan melibatkan UMKM di sektor batik, handy craft dan kuliner itu bisa melanjutkan progess selanjutnya. 

“Tiap minggu disini, tapi jika nanti terpotong puasa, kita lanjutkan setelah hari raya. Jadi nanti kita bikin setiap minggu sekali. Ke depan kita tidak hanya menampilkan Pokdarwis Kanigaran saja, bakalan ada kolaborasi dengan Pokdarwis se-kota,” urainya.

Sementara itu, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin datang ke acara tersebut menyaksikan berbagai kegiatan di dalam Semarak Pagi Maramis, seperti senam bersama. Tak hanya senam, ada juga suguhan tampilan hiburan lainnya seperti Tari Saman yang dibawakan pelajar sekolah dasar kecamatan setempat dan bazar kuliner sekira 30 UMKM. 

Disana juga ada pos pelayanan kesehatan dari Puskesmas Kanigaran yang menyediakan posbindu dan vaksin booster 1 dan 2. Tak ketinggalan, orang nomor satu di Kota Probolinggo itu ikut ngecek tensi darahnya. Ddampingi Camat Kanigaran Agus Riyanto, Habib Hadi berkeliling menyapa para pedagang bazar sambal meladeni permintaan swafoto warganya. 

“Setelah saya jalan, menyapa UMKM yang ada, ternyata banyak harapan yang membutuhkan kebijakan pemerintah. Misalkan usulan sebagian UMKM yang ada itu, di Taman Maramis ini dibuat dan ditetapkan untuk car free day (CFD). Kita serahkan ke kelurahan melibatkan RT/RW dan kecamatan. Hasilnya bagaimana, sampaikan ke saya sehingga saya bisa memenuhi apa yang menjadi harapan,” terangnya. 

Ia melihat perbedaan pelaksanaan CFD di Alun-alun dan Taman Maramis karena menyasar masyarakat yang berbeda. “Tergantung dari pelaku usaha yang ada, kalau memang mau untuk CFD disini, kita akan lakukan. Saya minta kelurahan dan kecamatan untuk mengkajinya,” jelas wali kota. 

Habib Hadi juga menekankan pada para pelaku UMKM untuk mendaftarkan usahanya pada e-catalogue Pemerintah Kota Probolinggo. “Tadi sudah kita tekankan untuk e-catalogue UMKM segera dimasukkan. Karena sistem e-catalogue ini untuk mempermudah dari Perangkat Daerah pemerintah kota untuk pengadaan kudapan dan lain-lainnya,” pungkasnya. (DY/fa) 

BAGIKAN