Seru, Kerapan Sapi Merah di Ajang Semipro 2023

2023

KEDOPOK—Sejumlah joki sapi merah saling unjuk ketangkasan mengendalikan laju sapi merah jantan di lintasan pacu sejauh 210 meter. Sebanyak 48 pasang sapi dan jokinya berkumpul di lapangan kerapan Jalan Progo Kelurahan Jrebeng Kulon Kecamatan Kedopok, Kamis (14/7).

Event tahunan yang digelar untuk memeriahkan Seminggu di Probolinggo (Semipro) tahun 2023 ini, diikuti sapi merah terbaik yang berasal dari empat daerah. Yaitu Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember.

“Hingga saat ini lebih dari 100 orang di Kota Probolinggo yang memiliki sapi merah yang siap diikutkan perlombaan. Sayang jika tidak diakomodir untuk menyalurkan budaya ini,” ujar Imam Syafi’i Ketua Paguyuban Prabumulih sekaligus ketua panitia Kerapan Sapi Merah.

Kategori yang dipertandingkan pada perlombaan kali ini terdiri dari beberapa kelas. Di ukuran kelas kecil sapi merah yang masuk klasifikasi harus memiliki tinggi badan di 110 cm, 105 cm dan 100 cm. “Dari 48 pasang sapi merah, akan dilepas 2 pasang, yang menang akan otomatis masuk di grup A dan yang kalah masuk di grup B. Dari masing-masing grup masih memiliki peluang untuk lanjut di babak berikutnya. Sehingga nantinya akan ada 3 pemenang dari grup A dan 3 pemenang dari grup B. Hadiahnya berupa uang senilai 20 juta untuk 6 pemenang dan trophy,” terang Imam.

Menurutnya, antusiasme masyarakat khususnya di Kota Probolinggo terhadap kerapan sapi merah cukup tinggi. Semakin kencang dalam berlari, maka bisa dipastikan sapi merah tersebut memiliki nilai jual hingga ratusan juta.

“Harapannya, kegiatan ini dapat terus dilestarikan, baik secara pribadi maupun melalui paguyuban terutama dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk terus men-support kegiatan ini. Melestarikan budaya itu luar biasa, agar bisa diteruskan di anak cucu kita nantinya. Jangan sampai budaya kita yang sudah kuat akhirnya diakui oleh daerah lain. Baru kita kebingungan dan bergerak. Maka kenapa tidak dari sekarang untuk mulai bergerak,” ucapnya retoris.

Semakin siang, riuh tepuk tangan dan teriakan semakin menggema. Panas terik di arena tak menghalangi penonton sorak sorai penonton kala melihat sapi jagoannya  bertanding. Euforia ini juga dirasakan oleh sejumlah penonton yang berasal dari Thailand. 

Ya, ada empat siswa pertukaran pelajar (student exchange) yang sengaja datang untuk melihat pertandingan kerapan sapi merah. Keempat pelajar yang dipanggil Sarah, Ay, Cha dan Nat ini merupakan delegasi Thailand dari program kolaborasi internasional  TVET (Technical and Vocational Education and Training) di antara negara Asia Tenggara. Mereka ini belajar di SMKN 1 Probolinggo selama kurang lebih 3 minggu dan kini menyempatkan untuk mengunjungi Semipro 2023. 

Mereka datang ke Alun-alun dan mencicipi beberapa kuliner khas Kota Probolinggo. Mereka mengaku terpukau melihat budaya lokal ini. Jika di negara Thailand memiliki budaya lokal adu banteng, maka di Kota Probolinggo memiliki kerapan sapi.  

So amazing. In Thailand we have buffalo and Indonesia in Probolinggo have a cow. Probolinggo is beautiful and nice. (We are), feeling comfort. We have fun in Semipro with many a large of Indonesian original food (Mengagumkan. Di Thailand kami memiliki banteng dan di Indonesia, Probolinggo ada sapi. Probolinggo itu cantik dan keren. Kami merasa nyaman di sini. Kami bersenang senang di Semipro dengan begitu banyak makanan asli Indonesia yang disajikan),” ungkap Sarah. (mir/qie)

BAGIKAN