Tabligh Akbar, Ustadz Das’at Latif Serukan Pentingnya Memilih Pemimpin yang Amanah

2023

MAYANGAN - Ribuan masyarakat memadati panggung utama Hadipro 664 di sisi utara Alun-alun Kota Probolinggo, Kamis (7/9) malam. Mereka menikmati tausiyah Ustaz Das’at Latif yang mengisi tablig akbar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Probolinggo ke-664.

Pukul 20.00 WIB Habib Hadi tiba bersama sang istri Ketua TP PKK Aminah Hadi dan segenap pimpinan Forkopimda. Seperti Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Ketua DPRD Abdul Mujib dan perwakilan dari Kodim 0820 juga Pengadilan Negeri, para asisten, staf ahli dan kepala perangkat daerah di lingkungan pemerintah kota.

“Ini hanya semata-mata di Hari Jadi Kota Probolinggo ke-664, kita bersama-sama ber-sholawat hanya semata-mata hanya ingin mendapatkan rahmat untuk Kota Probolinggo tercinta ini,” buka Habib Hadi dalam sambutannya.

Ia mengucapkan syukur sebab telah dikelilingi orang-orang yang memiliki komitmen khususnya forkopimda. “Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres, Kajari, yang selama ini membantu, men-support kegiatan pemerintah sehingga berjalan dengan baik dan terwujud dengan baik hanya untuk mewujudkan Kota Probolinggo lebih baik lagi ke depannya,” ucapnya.

Tak dipungkiri bahwa banyak keberhasilan yang ditorehkan Pemerintah Kota Probolinggo berkat kerja keras banyak pihak. “Sebagai wali kota karena saya juga dibantu oleh bu sekda, asisten, staf ahli, kepala OPD, camat dan lurah-lurah dan seluruh ASN dan non-ASN di Kota Probolinggo. Keberhasilan ini adalah keberhasilan kita semua,” ungkapnya.

Karena amanah yang ia emban adalah milik masyarakat, maka ia berjanji menggunakan amanahnya dengan penuh tanggung jawab. “Selagi tanda tangan saya laku, saya manfaatkan untuk kebaikan. Karena jabatan ini sementara hanya lima tahun. Kalau sudah tidak menjabat lagi tanda tangan tidak laku. Mumpung laku tanda tangan gunakan untuk bekal di akhirat nantinya. Saya tidak akan mundur sedikitpun di dalam mengambil kebijakan, keputusan yang penting demi  kemaslahatan Kota Probolinggo khususnya,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya seperti tahun-tahun kemarin ia menghadapi tantangan bagaiman ia menyelamatkan generasi-generasi muda yang ada di Kota Probolinggo . “Alhamdulillah di Kota Prooblinggo sudah tidak ada lagi tempat-tempat yang bisa merusak warga Kota Probolinggo. Tempat-tempat yang namanya karaoke tidak ada di sini. Selagi saya mengemban amanah, jangan berharap itu (tempat hiburan) muncul di Probolinggo ini,” tegasnya.

Apa yang disampaikan Wali Kota Probolinggo ke-21 itu cukup beralasan, pasalnya sejak larangan tempat karaoke diberlakukan, semakin banyak yang menyetujui langkahnya. Tapi menurutnya, didukung ataupun tidak, dia tetap akan mengambil langkah menutup karaoke. “Saya tidak takut dimusuhi walaupun saya berdiri sendiri menghadapi semua orang. Tapi saya tidak akan bangga dikelilingi orang-orang sehingga saya tidak bisa menegakkan sesuai dengan keadilan yang ada. Mudah-mudahan amanah yang saya emban ini, betul-betul bisa kita jalankan sampai akhir jabatan saya yaitu insyaallah tanggal 31 Desember jabatan saya sudah terakhir. Mudah-mudahan bisa menuntaskan semua kewajiban dan tugas-tugas saya,” tuturnya.

Ia menambahkan telah menyusun konsep pada tahun 2024 nanti menugaskan para guru maupun ustaz/ ustazah di pondok pesantren untuk mengajar di SDN dan SMPN. “Mereka untuk mendidik karakter karena pendidikan agama menjadi kunci untuk mendidik karakter generasi-generasi muda yang ada di Kota Probolinggo,” sambungnya.

Sementara itu, Ustaz Das’at Latif dalam tausiyahnya menekankan pada pemimpin yang amanah. “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Dan janganlah kalian mati dalam keadaan Islam, adakah Islam yang mati dalam keadaan kafir? Banyak. Satu contoh di antaranya orang yang suka memakan-makanan atau uang haram, yang suka menerima uang pilkada. Wani piro?,” terangnya.

Ia menegaskan memilih pemimpin amanah adalah dengan tidak menerima uang sogok. “Kalau kalian ingin punya negara yang baik, sepertinya tidak ada negara yang cantiknya seperti Indonesia. Indonesia masyaallah, gunung kita hijau. Negara kita ini luar biasa indahnya namun sayang seribu sayang, sarjana kita ini setengah mati disekolahkan, IP-nya 4 koma nol tapi susah mendapat lapangan kerja, banyak fakir miskin. Lalu kenapa negara kita miskin karena kita salah kelola. Kenapa salah kelola? Jangan salahkan pejabat, kalian juga salah memilih calon. Kalau kalian memilih pemimpin yang baik bukan kalian yang rasakan, paling tidak anak cucumu yang akan rasakan nanti,” cetusnya.

Tausiyahnya ini menyinggung soal Pemilu 2024 tahun depan. “Saudara-saudara sesedulur, jangan kau terima uang politik, kamu tidak akan miskin kalau kau tolak dan kau tidak akan kaya kalau kau terima kalau kau cinta pada negara,” ajaknya.

Ditemui saat acara berlangsung, salah satu pengunjung acara ini Nur Aini warga Kalisalam Dringu Kabupaten Probolinggo mengungkapkan motivasinya datang adalah karena panggilan Allah. “Ya, selawatan aja dapat panggilan dari Allah. Saya sering ngajak (teman-teman) karena dapat informasi dari penjual-penjual lihat di histori status mereka. Semoga bisa taubat, fokus ke agama. Gak mikir sekolah aja dan tidak mikir duniawinya aja karena kebanyakan anak muda mikir duniawi sampai lupa salat juga. Seruan adzan aja disepelein oleh anak muda zaman sekarang. Tambah tahun tambah berat,” alasan pelajar kelas XII SMKN 2 jurusan bangunan.

Ia tak hanya datang seorang diri, bersama enam teman-temannya lain pun ikut menikmati acara ini. “Berangkat sendiri-sendiri dan janjian ngumpul bareng di sini. Kalau bisa banyak-banyakin kayak gini (selawatan) daripada konser. Ya bawa sangu sekira Rp 15-20 ribu dan sudah pamit sama orang tua, jawaban orang tua tidak apa-apa jaga diri aja,” pungkasnya. (dy/qie)

BAGIKAN