KANIGARAN - Sebagai salah satu indikator kinerja utama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, NTPI atau Nilai Tukar Pembudidaya Ikan menjadi standar yang harus diukur setiap tahunnya. Karena besaran angka NTPI mencerminkan tingkat kesejahteraan para pembudidaya ikan. Oleh karena itu, DKPPP mengundang perwakilan pembudidaya ikan dalam agenda sosialisasi NTPI pada Selasa (21/11) pagi di aula dinas setempat.
Dikatakan oleh Kepala DKPPP Aries Santoso, bahwa standar angka NTPI ini diperoleh dari perbandingan besarnya harga yang diterima pembudidaya dengan harga yang dibayarkan oleh pembudidaya untuk biaya konsumsi rumah tangga serta biaya produksi perikanan. “Bahwa bila rasio tersebut nilainya di atas 1 atau lebih dari 1 dapat dikatakan bahwa keluarga pembudidaya tersebut secara ekonomi sejahtera dan sebaliknya bila nilai kurang dari 1 maka secara ekonomi keluarga pembudidaya tersebut belum sejahtera,” terang Aries di depan 50 peserta sosialisasi dari pembudidaya ikan air payau dan air tawar itu.
Berdasarkan data tahun 2022, jumlah pembudidaya ikan di Kota Probolinggo diketahui sebanyak 360 orang. Dengan hasil produksi budidaya ikan mencapai 355,6 Ton/tahun atau setara Rp 9,1 miliar yang berasal dari komoditi ikan air payau dan ikan air tawar. Adapun target NTPI di tahun 2023 ini adalah sebesar 1,19.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin memberikan apresiasi atas dilaksanakannya sosialisasi NTPI oleh DKPPP. Menurutnya, kegiatan ini selaras dengan visi misi pembangunan Kota Probolinggo. Sekaligus, menyamakan pemahaman bersama antara pemerintah dengan masyarakat khususnya di bidang perikanan.
“Ini menjadikan suatu penyemangat, menyamakan suatu persepsi, kadang-kadang pola pikir biasanya sama teori-teori terkadang itu perlu ada pemahaman. Tanpa ada pemahaman kita terbiasa kepada hal-hal yang mungkin lebih boros, mungkin salah dengan caranya. Dengan adanya kombinasi seperti ini akan menemukan titik terang di dalam melakukan aktivitas perikanan ini,” terang Wali Kota.
Kedepan, Habib Hadi juga menyampaikan dukungan pemerintah kota dalam mengembangkan potensi budidaya perikanan di Kota Probolinggo. Yakni, melalui pemberian bantuan obat-obatan serta peralatan pendukung perikanan. “Untuk 2024 ya, bantuan obat untuk budidaya ikan, mungkin ada virus, sudah kita siapkan. Terus ada alat untuk tes uji air, itu ada alatnya. Kadang-kadang kita kan hanya main perkiraan, insting,” pesan wali kota Habib Hadi.
“Harapan pemerintah anda bisa mandiri dan bisa berkembang lebih besar lagi,” tambahnya.
Ditemui di sela-sela agenda sosialisasi, salah seorang pembudidaya ikan dari Kelurahan Mangunharjo Heriyanto, mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemkot sudah sesuai dengan yang diinginkan pembudidaya ikan. Selain itu, dirinya juga mengharapkan adanya pelatihan perikanan tambahan dari dinas terkait. “Mungkin ada sedikit tambahan pengetahuan dari dinas bisa kita sharing bersama-sama, yang saya harapkan itu,” terang Heriyanto yang mengaku telah menekuni budidaya ikan nila selama 30 tahun itu.
Acara dilanjutkan dengan pengisian kuisioner NTPI 2023 yang dipandu oleh pejabat Fungsional Ahli Muda Analis Akuakultur DKPPP Wanti Andayani. Turut mendampingi wali kota diantaranya Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Slamet Swantoro serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono. (dp/qie)