Upaya Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Pemkot Adakan Rakor

2023

MAYANGAN - Pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi pemerintah, tak terkecuali bagi Pemkot Probolinggo. Melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) setempat, Rabu (1/11) pagi digelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan. Hadir dalam rapat tersebut anggota Tim Pokja Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan Polres Probolinggo Kota, perwakilan kelompok tani, distributor dan pemilik penggilingan di ruang pertemuan Ombass Cafe Resto.

Disampaikan oleh Kepala DKPPP Aries Santoso, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ini merupakan program nasional yang digagas oleh Badan Pangan Nasional. Tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada pelaku usaha pangan sekaligus menjaga kemampuan daya beli konsumen pangan. "Karena itu badan pangan nasional memiliki beberapa program yang didasari dari sasaran strategis yang telah ditentukan. Sasaran strategis ini diturunkan menjadi salah satu program yaitu stabilisasi pasokan dan harga pangan. Tujuannya untuk melindungi pendapatan dan daya beli petani, nelayan, pembudidaya ikan dan pelaku usaha pangan mikro dan kecil serta menjaga keterjangkauan konsumen terhadap pangan pokok," terang Aries.

Sementara itu mewakili Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin membuka acara, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono, melihat fenomena turunnya harga beberapa komoditas pangan membuat para petani mengalami kerugian. Untuk itu dirinya mengatakan perlu adanya intervensi dari dinas terkait untuk menstabilkan kondisi tersebut.

“Harganya turun, ini juga menyebabkan para petani ini agak sedikit (membuat) semangatnya berkurang, karena dengan harga jual yang turun namun biaya operasional sangat tinggi. Sehingga dijual pun merasa belum sampai dengan BEP (break even point = titik impas,Red.) atau juga defisit rugi. Nah inilah yang mungkin ada beberapa yang harus dilakukan oleh  stakeholder khususnya pada dinas terkait, bagaimana menyikapi, sebagai upaya sehingga tidak sampai terjadi kerugian yang sangat mendalam,” terang Asisten Wawan.

Berikutnya, masih dalam rangka menjaga stabilitas pangan, Asisten Wawan berpesan kepada peserta rapat khususnya petani, agar selalu mempertimbangan kondisi iklim ketika memulai menanam tanaman pangan. Utamanya untuk komoditas pangan, seperti beras dan gula yang banyak dipengaruhi oleh cuaca. “Kemarin beras, disusul dengan adanya gula, beberapa hal terkait masalah ini juga dipengaruhi situasi iklim juga. Inilah yang mungkin perlu adanya evaluasi, bagaimana pelaksanaan untuk bisa menanam supaya nanti pada saat kondisi iklim yang berpengaruh kepada harga jual daripada komoditi ini yang sangat bisa dijadikan suatu perhatian,” pesannya.

Hadir 2 narasumber dalam rakor dan sosialisasi kali itu. Yakni, Yoga Prasetyadi dari Bulog Sub Divre Probolinggo serta Moch Devis Susandika dari Bagian Perekonomian Provinsi Jawa Timur. (dp/qie)

BAGIKAN