MAYANGAN - Bertempat di Ombass Cafe and Resto, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka kegiatan sosialisasi Indeks Respon Lingkungan Hidup (IRLH) untuk menunjang capaian indeks kualitas lingkungan hidup Kota Probolinggo, Rabu (18/10) siang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Habib Hadi mengatakan penyusunan IRLH berguna untuk memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat daerah tentang kondisi lingkungan hidup di lokasinya. Hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Serta indeks yang menggambarkan respon pemerintah daerah terhadap capaian target indeks kualitas lingkungan hidup. Termasuk juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian target program-program pemerintah di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Alhamdulillah di kota ini banyak komunitas-komunitas yang patut kita apresiasi. Tanpa kolaborasi ini, belum tentu Pemkot bisa mengembangkan sayap untuk kehadiran di bidang lingkungan. Saya minta DLH terus mengembangkan dan men-support komunitas-komunitas dan relawan lingkungan. Agar ke depan step by step kita bisa mewujudkan lingkungan yang sehat,” tuturnya.
Habib Hadi berharap kebersamaan dan kolaborasi dengan para stakeholder, pelaku usaha, komunitas dan masyarakat bisa terus dikembangkan. Tantangan di satu wilayah akan berbeda dengan wilayah lainnya sehingga perlu dipetakan sesuai dengan tantangan yang dihadapi. “Makanya kita harus membuat pilot project di lingkungan-lingkungan mana yang warganya kompak, guyub. Kita buat lingkungan itu sehat sehingga bisa diimplementasikan di kelurahan-kelurahan lainnya,” bebernya.
Habib Hadi juga menyinggung terkait pemotongan pohon di Jalan Cokroaminoto dan depan Pasar Baru. Ia menyayangkan pemotongan pohon tersebut yang dinilai kurang memperhatikan kondisi pohon tersebut. “Agar diperhatikan karena jangan sampai dengan alasan apapun tetap harus menjaga lingkungan. Kalau pohon itu keropos bisa dipotong, tetapi yang masih baik jangan dihabiskan karena merawat hingga tumbuh besar tidak mudah dan (butuh) bertahun-tahun. Sehingga pemegang kepentingan itu harus sama-sama memahami. Karena persoalan lingkungan menjadi kewajiban kita semua, tidak boleh ada ego sektoral,” tandasnya.
Mantan anggota DPR RI ini juga mengingatkan agar semua pihak menyadari kewajibannya untuk menjaga lingkungan di manapun berada. “Mari kita saling mengingatkan untuk kebaikan karena lingkungan adalah kewajiban kita semua. Di manapun kita berada, kita tetap memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungan, supaya kelak kita bisa menikmatinya. Mudah-mudahan di dalam kegiatan sosialisasi ini bisa kita laksanakan sehingga ke depan dan seterusnya bisa kita rasakan apa yang sudah kita lakukan selama ini. Semoga apa yang telah saya sampaikan tadi bisa menjadikan komitmen bersama,” pesannya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Retno Wandansari mengungkapkan kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh para pejabat perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo dan 7 perwakilan perusahaan.
“DLH menyelenggarakan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat daerah tentang kondisi lingkungan hidup daerah. Sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” ungkapnya.
Ia berharap permasalahan lingkungan hidup yang menjadi isu vital sekarang ini mampu diselesaikan secara bersama-sama dengan para stakeholder, pelaku usaha dan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, narasumber dari DLH Provinsi Jatim dan anggota tim penyusun IRLH. (mir/qie)