Wali Kota Kunjungi Kampung Bremi, Ikut Belanja di Pasar Djaman Biyen

2023

MAYANGAN – Semburat jingga senja menghilang dari langit, pada saat yang sama, adzan Isya berkumandang dari masjid Al Islah, RW 01 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Musik pun berhenti berputar, warga memenuhi masjid untuk menunaikan salat empat rakaat itu. Setelahnya, barulah alunan nada dari grup musik Wirojali kembali melantun.

Di sela-sela aktivitas malam itu, angin berhembus kuat dan sempat membuat beberapa warga merapatkan jaketnya. Meski demikian terpaan angin itu tak menyurutkan mereka untuk berkumpul di sepanjang jalan Wijaya Kusuma dan Jalan Seruni. Tepatnya di depan Balai RW 01, di wilayah yang dikenal sebagai Kampung Bremi. Ratusan masyarakat antusias memeriahkan event Berkam, Bersih Kampung yang pada 2023 ini menjadi tahun ke-8 pelaksanaan.

Tak lama kemudian orang nomor satu di Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin datang didampingi Camat Mayangan, Agus Dwiwantoro dan sejumlah perwakilan dari OPD terkait. Dalam laporannya, Lurah Sukabumi, Angga Budi Pramudya mengatakan, event Berkam ini diikuti oleh warga Kelurahan Sukabumi dengan mengisi 12 stan yang menjual makanan jaman dulu dan satu stan memamerkan batik tulis. Sebagian besar dari mereka yang mengisi stan adalah ibu-ibu Dasawisma dari 12 RT di RW1. Mereka memamerkan dagangan yang membawa pengunjung merasakan memori di zaman dulu. Seperti dawet, carang mas, kerupuk samiler dan makanan tradisional lainnya yang disajikan persis dengan cara yang sama, menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

“Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah. Selain itu, sebagai upaya untuk melestarikan budaya kebersamaan, melestarikan jajanan emas tempo dulu. Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi ikon baru sebagai salah satu destinasi event di Kota Probolinggo,” jelasnya di hadapan Wali Kota Habib Hadi.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, dirinya sudah datang ke sekian kalinya, namun dari tahun-ke tahun inovasi dan kekompakan warga Bremi masih luar biasa baginya. Menurutnya, Kampung Bremi patut berbangga karena tradisi ini tidak putus dan dapat dinikmati serta dikenalkan kepada kawula muda. “Panitia dan sesepuh Kampung Bremi ini luar biasa, menyajikan makanan kuno seperti bikang. Tentu ini merupakan kolaborasi luar biasa dan merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan. Tanpa berkolaborasi, mustahil acara ini akan terselenggara secara sempurna,” jelas Bapak empat anak itu di hadapan warga.

Ia pun mengajak warga untuk tetap menghargai keanekaragaman yang ada. “Kearifan lokal harus dipertahankan, seperti ini yang menunjukkan jati diri kelurahan. Kemudian harus diingat dan dikenalkan kepada kawula muda sehingga sejarah Bremi bisa diketahui lebih banyak warga,” usulnya

Usai memberikan sambutan, Habib Hadi Zainal Abidin berkeliling menunjau satu per satu stan. Menyapa warga dan menanyakan apa yang mereka jual. Saat ada stan yang menjual makanan kesukaannya, seperti kerupuk samiler, mantan anggota DPRD ini menyempatkan untuk membeli barang dagangan warga. Habib sempat berhenti cukup lama di stan Batik Baremi. Di stan batik, wali kota yang memiliki latarbelakang santri ini sempat memberikan saran bagi pengembangan batik tulis. “Kemarin pengrajin batik kan ada yang diajak ke Jakarta. Di sana produk batiknya diubah menjadi baju yang lebih mahal. Coba sini saya lihat baju batiknya,” ujarnya.

Habib Hadi pun memberikan saran mengenai penggunaan warna yang lebih soft dan menyarankan pengrajin hanya menyertakan 3 warna dalam desainnya. “Desainer-desainer yang menggunakan batik ini kemudian memotong kain, mengkombinasikannya dengan kain lainnya atau berkolaborasi dengan pihak lainnya sehingga bisa mengeluarkan produk batik yang bagus. Warnanya jangan terlalu ngejreng,” sarannya.

Ia pun menyebut salah satu batik yang dilirik desainer Nasional hanya menggunakan warna alam dengan motif batik lawasan. Perpaduan ini rupanya memunculkan harmonisme yang membuat gaun yang dikenakan model terlihat lebih mahal. “Ayo diubah produknya agar dapat memenuhi permintaan pasar,” pungkasnya.

Usai berkeliling ke stan-stan kelurahan, Wali Kota Probolinggo pun meninggalkan lokasi dengan membawa sejumlah kudapan dan minuman yang dibelinya dari warga.

Di sisi lain, Camat Mayang, Agus Dwiwantoro mengatakan, acara ini hanya dilaksanakan oleh warga di satu RW namun dampakya dapat dirasakan oleh seluruh warga Kelurahan Sukabumi. “Karena itu saya berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan dan semoga tahun depan berlangsung lebih meriah,” tutupnya. (qie/uby)

BAGIKAN